Resources / Blog / seputar invoice

2 Jenis Aset dan Contoh Penggunaannya dalam Bisnis 

Aset merupakan salah satu faktor penting dalam membangun bisnis. Aset tidak hanya berupa tanah dan bangunan. Lebih dari itu, aset dapat terbagi menjadi beberapa jenis dan beberapa bentuk yang perlu dipahami lebih lanjut.

Pengertian Aset dalam Bisnis

Aset merupakan faktor penting dalam menjalankan bisnis. Aset merupakan hal yang dapat mendukung produksi dan pertumbuhan perusahaan, menghasilan pendapatan, serta manfaat lainnya untuk kemajuan bisnis. 

Mengutip dari Wikipedia, aset adalah semua sumber ekonomi atau nilai suatu kekayaan oleh suatu entitas tertentu dengan harapan memberikan manfaat ekonomi dan solsial yang dapat diukur dalam satuan uang, termasuk di dalamnya sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Dengan kata lain, aset adalah sumber ekonomi yang dapat memberikan manfaat usaha atau keuntungan di masa kini dan masa depan. Aset adalah kekayaan berupa uang maupun wujud benda lain yang bersifat nyata.

Contoh sederhana aset dalam bisnis adalah kas (uang tunai), piutang usaha, perlengkapan, bangunan, peralatan, tanah, hak paten, dan sebagainya. 

Baca Juga: Manajemen Aset: Siklus & Manfaatnya Pada Perusahaan

Jenis-Jenis Aset dalam Bisnis

Ada 2 jenis aset yang umum digunakan dalam berbisnis. Jadi, setiap harta atau aktiva yang saat ini diketahui secara umum, jatuh ke dalam beberapa jenis di bawah ini:

  1. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah jenis harta yang paling likuid atau mudah dikonversikan menjadi uang tunai. Karena sifatnya ini, aset lancar memiliki siklus yang cepat dan manfaat relatif singkat. Biasanya, jangka waktu siklus aset lancar adalah satu tahun. Contoh aset lancar di antaranya kas, piutang usaha, beban dibayar di muka, perlengkapan, persediaan, investasi jangka pendek, dan wesel tagih.

  1. Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar adalah aset yang memiliki siklus dan manfaat yang lebih lama dibandingkan dengan aset lancar. Ada beberapa jenis aktiva yang termasuk aset tidak lancar, di antaranya:

  • Aset Tetap, yaitu aset yang memiliki wujud atau bentuk secara fisik. Biasanya, aset tetap dimanfaatkan perusahaan untuk kegiatan produksi sehingga pembelian aset ini tidak ditujukan untuk dijual kembali. Namun, aset tetap dapat dijual jika umur manfaat aset sudah mulai habis atau rusak. Beberapa contoh aset tetap adalah bangunan dan mesin.
  • Aset Tidak Berwujud, sesuai namanya, jenis aset ini tidak memiliki wujud atau tidak terlihat secara fisik. Namun, aset tidak berwujud memiliki nilai dan manfaat untuk perusahaan. Beberapa contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak sewa, hak guna bangunan, dan sebagainya.
  • Investasi Jangka Panjang, adalah aset yang digunakan untuk mendapatkan pertumbuhan kekayaan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Contoh sederhana dari investasi jangka panjang adalah suatu perusahaan minyak bumi melakukan investasi ke perusahaan periklanan. Maka, perusahaan minyak bumi ini harus mencatat investasi tersebut dalam laporan keuangan mereka.

Jenis Aset Berdasarkan Penggunaannya

Jenis aset perusahaan juga dapat dilihat dari penggunaannya dalam usaha, yaitu aset operasional dan aset non-operasional.

  1. Aset Operasional

Aset operasional adalah aset yang digunakan untuk keperluan perusahaan sehari-hari. Beberapa contoh aset operasional adalah peralatan, mesin, hak cipta, dan sebagainya.

  1. Aset Non-operasional

Aset non-operasional adalah aset yang tidak digunakan untuk keperluan perusahaan dalam sehari-hari, seperti investasi, surat berharga, dan bunga deposito. 

Baca Juga: Pentingnya Mengelola Persediaan Barang Dagang & Perannya dalam Bisnis

Pentingnya Aset dalam Bisnis

Demikian pembahasan singkat mengenai aset dan jenis-jenisnya. Pada dasarnya, aset merupakan aktiva yang sangat penting dalam berbisnis, bahkan dalam kehidupan pribadi. Aset dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan dan dapat menumbuhkan kekayaan perusahaan dalam jangka panjang. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki dan mengelola aset dengan tepat.

Pada saat melakukan pembelian aset, perusahaan perlu mencatat pengeluaran tersebut dalam laporan keuangan dan menyimpan dokumen terkait transaksi tersebut, seperti invoice pembelian aset. 

Perusahaan dapat membayar invoice pembelian aset maupun invoice transaksi bisnis lainnya dengan lebih mudah menggunakan aplikasi OnlinePajak. Sebagai mitra resmi DJP, OnlinePajak menghadirkan sejumlah fitur dan layanan yang membantu perusahaan dalam mengelola transaksi dan pajak bisnis.

Salah satunya, perusahaan dapat bayar invoice dengan kartu kredit langsung. Pembayaran invoice ini tidak hanya memberikan kemudahan proses bayar, tetapi juga membantu perusahaan dalam menjaga aliran arus kas usaha agar tetap dapat mendukung kegiatan operasional usaha.

Lebih dari itu, perusahaan bisa mendapatkan tambahan waktu tempo pembayaran tagihan hingga 55 hari. 

Perusahaan juga dapat dengan mudah mengelola invoice bisnis dalam 1 aplikasi terintegrasi.

Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi lebih lanjut mengenai registrasi akun atau cara bayar invoice dengan kartu kredit. 

Referensi

Wikipedia, 2024, Aset

Reading: 2 Jenis Aset dan Contoh Penggunaannya dalam Bisnis