Menimbang :
bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya pengakhiran tugas dan pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan adanya kebutuhan untuk secepatnya membentuk Tim Pemberesan sebagaimana juga ditentukan dalam Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2004, dipandang perlu membentuk Tim Pemberesan BPPN;
Mengingat :
- Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3790);
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
- Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3814) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4102);
- Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PEMBENTUKAN TIM PEMBERESAN BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL.
Pasal 1
Dalam rangka penyelesaian pengakhiran tugas Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dibentuk Tim Pemberesan BPPN, yang untuk selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Tim Pemberesan.
Pasal 2
Tim Pemberesan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 3
(1) |
Susunan keanggotaan Tim Pemberesan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagai berikut : |
||
a. |
Ketua |
: |
Menteri Keuangan; |
b. |
Wakil Ketua |
: |
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara; |
c. |
Sekretaris |
: |
Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; |
d. |
Anggota |
: |
|
(2) |
Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Tim Pemberesan dibantu oleh Kelompok Kerja yang dibentuk Menteri Keuangan dan terdiri dari : | ||
|
Pasal 4
(1) |
Tim Pemberesan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), bertugas untuk : |
|
|
(2) |
Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pemberesan berwenang untuk : |
|
|
(3) |
Ketua Tim Pemberesan secara berkala dan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden. |
Pasal 5
(1) |
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Tim Pemberesan mengangkat seorang Koordinator Pelaksana yang bekerja secara purna waktu. |
(2) |
Tugas, tata kerja dan tanggung jawab Koordinator Pelaksana ditetapkan oleh Menteri Keuangan. |
Pasal 6
(1) |
Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), bertugas untuk : |
|
|
(2) |
Masing-masing Kelompok Kerja dipimpin oleh seorang koordinator yang bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pemberesan. |
(3) |
Koordinator Kelompok Kerja secara berkala dan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Tim Pemberesan. |
Pasal 7
Struktur organisasi dan tata kerja Tim Pemberesan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Keuangan.
Pasal 8
(1) |
Tim Pemberesan bertugas selama 6 (enam) bulan terhitung sejak diberlakukannya Keputusan Presiden ini dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu sepanjang masih diperlukan untuk menjalankan tugasnya. |
(2) |
Perpanjangan dan pengakhiran tugas Tim Pemberesan ditetapkan dengan Keputusan Presiden tersendiri. |
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan Presiden ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 10
Semua biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tim Pemberesan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 11
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal 27 Februari 2004.
Ditetapkan diJakarta
pada tanggal27 Februari 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI