Berdasarkan Laporan Bulanan Penerimaan PBB dan BPHTB (KPL.KPPBB.6.2) yang dihimpun oleh Direktorat PBB dan BPHTB, penerimaan PBB dan BPHTB yang telah dicapai sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 (Januari s.d. Maret 2001) secara nasional adalah sebesar Rp952.430.937 ribu atau 16,88% dari rencana penerimaan sebesar Rp5.641.800.000 ribu.
Perbandingan rencana dan realisasi penerimaan per sektor dapat dilihat pada tabel berikut :
(dalam ribuan rupiah)
NO | SEKTOR | TAHUN ANGGARAN RENCANA PENERIMAAN |
REALISASI S.D. MARET 2001 | % (4 : 3) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
1 3 6 |
Pedesaan Perkotaan SKB Perkebunan Perhutanan Pertambangan APBN BPHTB PBB dan BPHTB |
366.897.356 1.615.500.000 1.982.397.356 208.736.855 150.285.373 2.124.880.416 4.466.300.000 1.175.500.000 5.641.800.000 |
13.053.279 60.120.383 73.173.662 26.598.283 35.724.435 502.240.355 637.736.735 314.694.202 952.430.937 |
3,56 |
- PENERIMAAN PBB
-
Realisasi Penerimaan PBB sektor Pedesaan dan Perkotaan (SKB)
Dari rencana penerimaan sebesar Rp 1.982.397.356 ribu, sampai dengan triwulan I (Januari s.d. Maret 2001) telah terealisasi sebesar Rp73.173.662 ribu atau 3,69%.
Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan I tahun anggaran 2000 (April s.d. Juni 2000), sektor SKB secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp121.132.808 ribu atau 62,34% dan secara relatif (persentase)) mengalami penurunan sebesar 11,78%. Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan IV tahun anggaran 1999/2000 (Januari s.d. Maret 2000), sektor SKB secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp54.340.880 ribu atau 42,62% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 6,55%. -
Realisasi Penerimaan PBB untuk semua sektor (APBN)
Dari rencana penerimaan sebesar Rp4.466.300.000 ribu, sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 (Januari s.d. Maret 2001) telah terealisasi sebesar Rp637.736.735 ribu atau 14,28%.
Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan I tahun anggaran 2000 (April s.d. Juni 2000), secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp453.164.358 ribu atau 41,54% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 25,67%. Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan IV tahun anggaran 1999/2000 (Januari s.d. Maret 2000), secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp200.993.927 ribu atau 23,96% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 15,10%. - Peringkat realisasi penerimaan PBB secara relatif (persentase)
3.1. Urutan peringkat sektor Pedesaan dan Perkotaan (SKB)
-
Per Kanwil DJP
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Kanwil % Peringkat Kanwil % 1
2
3
4
5Kanwil XV Malirja
Kanwil XI Kaltimsel
Kanwil X Kalbarteng
Kanwil VI Jaya Khusus
Kanwil XIV Bali, NTB, NTT7,34
5,55
5,11
4,15
4,1413
12
11
10
9Kanwil XII Sulselra
Kanwil VII Jabar
Kanwil I Sumbagut
Kanwil II Sumbangteng
Kanwil VIII Jateng & DIY2,67
3,19
3,26
3,51
3,52 -
Per KPPBB
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat KPPBB % Peringkat KPPBB % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Kuningan
Ambon
Kupang
Sampit
Balikpapan
Jambi
Langsa
Gorontalo
Palangkaraya
Metro23,70
17,22
16,38
12,30
10,20
8,54
8,37
7,37
7,04
6,91106
105
104
103
102
101
100
99
98
97Jember
Biak
Pandeglang
Pekalongan
Serang
Palopo
Lhokesumawe
Purwakarta
Pamekasan
Situbondo0,35
0,44
0,62
0,93
1,00
1,14
1,23
1,26
1,29
1,30 -
Per Daerah Propinsi
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Propinsi % Peringkat Propinsi % 1
2
3
4
5Maluku
Nusa Tenggara Timur
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Jambi17,22
12,99
7,37
7,26
6,4430
29
28
27
26Maluku Utara
Sumatera Barat
Bangka Belitung
DI Yogyakarta
Sulawesi Selatan1,67
1,86
1,90
2,50
2,59 -
Per Daerah Kabupaten/Kota
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat Kab/Kota % Peringkat Kab/Kota % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Kab. Timur Tengah Selatan
Kab. Kutai Timur
Kab. Pasir
Kab. Kuningan
Kab. Bulungan
Kab. Tapanuli Tengah
Kab. Maluku Tengah
Kab. Fak Fak
Kab. Hulu Sungai Selatan
Kab. Tj. Jabung Barat98,63
62,58
51,13
44,07
32,99
31,34
30,30
27,32
23,03
21,05330
329
328
327
326
325
324
323
322
321Kab. Tanggamus
Kab. Takalar
Kab. Muna
Kab. Jember
Kota Bontang
Kab. Tapin
Kab. Malinau
Kab. Selayar
Kab. Pemalang
Kab. Pasaman0,01
0,04
0,07
0,08
0,10
0,11
0,13
0,14
0,15
0,16*) Kab/Kota yang realisasi SKB-nya nihil tidak termasuk dalam perhitungan
3.2. Urutan peringkat seluruh sektor (APBN)
-
Per Kanwil DJP
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Kanwil % Peringkat Kanwil % 1
2
3
4
5Kanwil XV Malirja
Kanwil XI Kaltimsel
Kanwil XIII Sulutteng
Kanwil X Kalbarteng
Kanwil II Sumbangteng33,96
24,62
24,17
23,41
21,9213
12
11
10
9Kanwil VI Jaya Khusus
Kanwil VII Jabar
Kanwil IX Jatim
Kanwil VIII Jateng & DIY
Kanwil XIV Bali,NTB,NTT4,79
6,58
7,74
7,79
12,24 -
Per KPPBB
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat KPPBB % Peringkat KPPBB % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Sorong
Tarakan
Stabat
Biak
Ternate
Sampit
Jambi
Banda Aceh
Jayapura
Luwuk44,06
39,47
36,18
33,45
31,15
30,51
29,49
29,09
28,61
26,68106
105
104
103
102
101
100
99
98
97Pandeglang
Tasikmalaya
Kediri
Jakarta Pusat
Bogor
Jakarta Utara
Bandung Dua
Jakarta Selatan
Medan
Ngawi0,46
2,16
3,60
3,93
4,04
4,24
4,65
4,65
5,34
5,37 -
Per Daerah Propinsi
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Propinsi % Peringkat Propinsi % 1
2
3
4
5Irian Jaya
Maluku Utara
Kalimantan Timur
Jambi
Sulawesi Utara37,92
61,96
28,50
27,31
24,7130
29
28
27
26DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Maluku
Banten
Bali4,79
5,45
5,65
5,91
6,24 -
Per Daerah Kabupaten/Kota
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat Kab/Kota % Peringkat Kab/Kota % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Kab. Mimika
Kab. Malinau
Kab. Paniai
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sorong
Kab. Manukwari
Kab. Sabang
Kab. Buol
Kab. Bulungan76,93
61,963
56,33
54,32
51,86
49,39
44,56
43,94
43,87
43,14339
338
337
336
335
334
333
332
331
330Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Kab. Ciamis
Kota Madiun
Kota Samarinda
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Magetan
Kab. Kediri
Kab. Badung0,02
0,28
0,64
0,80
0,81
0,88
1,04
1,70
1,79
2,24*) Kab/Kota yang realisasi SKB-nya nihil tidak termasuk dalam perhitungan
-
-
-
PENERIMAAN BPHTB
Dari rencana penerimaan sebesar Rp1.175.500.000 ribu, sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 (Januari s.d. Maret 2001) telah terealisasi sebesar Rp314.694.202 ribu atau 26,77%. Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan I tahun anggaran 2000 (April s.d. Juni 2000), secara absolut (nominal) mengalami peningkatan sebesar Rp69.763.827 ribu atau 28,48% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 8,22%. Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan IV tahun anggaran 1999/2000 (Januari s.d. Maret 2000),
secara absolut (nominal) mengalami peningkatan sebesar Rp88.307.645 ribu atau 39,01% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 20,81%.
Peringkat realisasi penerimaan BPHTB secara relatif (persentase) tercantum pada tabel dibawah ini:-
Per Kanwil DJP
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Kanwil % Peringkat Kanwil % 1
2
3
4
5Kanwil XI kaltimsel
Kanwil XIII Sulutteng
Kanwil VIII Jateng & DIY
Kanwil I Sumbagut
Kanwil VII Jabar45,15
35,40
35,04
34,29
33,7513
12
11
10
9Kanwil II Sumbangteng
Kanwil X Kalbarteng
Kanwil XV Malirja
Kanwil VI Jaya Khusus
Kanwil XII Sulselra10,09
16,09
17,72
25,32
27,62 -
Per KPPBB
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat KPPBB % Peringkat KPPBB % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Padang Sidempuan
Langsa
Pati
Pematang Siantar
Temanggung
Balikpapan
Purwakarta
Ngawi
Palembang
Tarakan588,15
439,51
216,48
169,17
155,50
111,15
108,66
106,24
83,75
73,96106
105
104
103
102
101
100
99
98
97Buntok
Biak
Muara Bungo
Palangkaraya
Singkawang
Rengat
Lahat
Sintang
Pangkal Pinang
Pekanbaru0,07
0,84
1,18
1,75
3,34
3,66
3,67
4,44
4,86
5,32 -
Per Daerah Propinsi
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Propinsi % Peringkat Propinsi % 1
2
3
4
5DI Aceh
Kalimantan Timur
Bengkulu
Sumatera Selatan
Sulawesi Tengah80,60
61,13
52,45
50,69
44,5030
29
28
27
26Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Riau
Maluku
Sulawesi Tenggara4,86
4,89
8,42
10,99
17,36 -
Per Daerah Kabupaten/Kota
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat Kab/Kota % Peringkat Kab/Kota % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Wonosobo
Kab. Musibanyuasin
Kab. Simalungun
Kab. Pati
Kab. Aceh Timur
Kab. Pangkep
Kab. Alor
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Pasir2.339,97
890,12
803,78
618,77
504,36
481,20
382,84
337,24
259,55
178,84301
300
299
298
297
296
295
294
293
292Kab. Rokan Ilir
Kab. Barito Selatan
Kab. Merangin
Kab. Bengkalis
Kab. Kapuas
Kab. Lahat
Kab. Swl/Sijunjung
Kab. Bontang
Kab. Indragiri Hulu
Kab. Tanggamus0,04
0,11
0,23
0,24
0,25
0,27
0,30
0,30
0,37
0,46*) Kab/Kota yang realisasi BPHTB-nya nihil tidak termasuk dalam perhitungan
-
-
PENERIMAAN PBB DAN BPHTB
Dari rencana penerimaan PBB dan BPHTB sebesar Rp5.641.800 ribu, sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 (Januari s.d. Maret 2001) telah terealisasi sebesar Rp952.430.937 ribu atau 16,88%. Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan I tahun anggaran 2000 (April s.d. Juni 2000), secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp383.400.531 ribu atau 28,70% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 22,06%.
Bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan triwulan IV tahun anggaran 1999/2000 (Januari s.d. Maret 2000), secara absolut (nominal) mengalami penurunan sebesar Rp112.686.282 ribu atau 10,58% dan secara relatif (persentase) mengalami penurunan sebesar 15,10%.
Peringkat secara nasional penerimaan PBB dan BPHTB secara relatif (persentase) adalah sebagaimana pada tabel dibawah ini :-
Per Kanwil DJP
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Kanwil % Peringkat Kanwil % 1
2
3
4
5Kanwil XV Malirja
Kanwil XI Kaltimsel
Kanwil XIII Sulutteng
Kanwil X Kalbarteng
Kanwil III Sumbangsel33,86
25,90
24,58
22,25
19,7413
12
11
10
9Kanwil VIII Jateng & DIY
Kanwil IX Jatim
Kanwil VII Jabar
Kanwil VI Jaya Khusus
Kanwil XIV Bali, NTB, NTT11,02
11,80
13,13
13,50
14,65 -
Per KPPBB
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat KPPBB % Peringkat KPPBB % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Sorong
Tarakan
Biak
Stabat
Balikpapan
Ternate
Jambi
Banda Aceh
Jayapura
Pontianak44,00
39,73
33,18
32,65
31,84
31,12
29,84
29,05
28,64
28,01106
105
104
103
102
101
100
99
98
97Pandeglang
Tasikmalaya
Kediri
Ambon
Jember
Ngawi
Madiun
Ungaran
Purwokerto
Jakarta Pusat0,88
4,79
5,38
5,75
6,56
7,19
7,43
7,49
8,48
8,72 -
Per Daerah Propinsi
5 Peringkat tertinggi 5 Peringkat terendah Peringkat Propinsi % Peringkat Propinsi % 1
2
3
4
5Irian Jaya
Maluku Utara
Kalimantan Timur
Jambi
Sulawesi Utara37,84
31,12
30,10
27,39
25,1930
29
28
27
26Maluku
Bangka Belitung
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur5,75
9,46
10,97
11,32
11,80 -
Per Daerah Kabupaten/Kota
10 Peringkat tertinggi 10 Peringkat terendah Peringkat Kab/Kota % Peringkat Kab/Kota % 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10Kab. Mimika
Kab. Malinau
Kab. Paniai
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sorong
Kab. Ketapang
Kab. Manokwari
Kota Sabang
Kab. Buol76,53
61,93
56,25
54,05
51,59
49,37
47,92
44,55
43,84
43,70339
338
337
336
335
334
333
332
331
330Kab. Maluku Tenggara
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Ciamis
Kab. Magetan
Kab. Kediri
Kota Samarinda
Kota Madiun
Kab. Labuhan Batu0,07
0,80
0,95
1,04
1,82
1,88
2,51
4,06
4,16
4,57*) Ada dua Kabupaten yang belum ada realisasi PBB dan BPHTB-nya yaitu Kab. Pulau Baru dan Kab. Maluku Tenggara Barat .
Perbandingan realisasi penerimaan PBB dan BPHTB sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 dengan realisasi penerimaan PBB dan BPHTB triwulan IV tahun anggaran 1999/2000 (Januari s.d. Maret 2000) dan realisasi penerimaan PBB dan BPHTB triwulan I tahun anggaran 2000 (April s.d. Juni 2000) per sektor adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran I Surat Edaran ini.
Dari hasil evaluasi tersebut di atas, secara umum realisasi penerimaan PBB sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2001 belum memuaskan, terutama untuk sektor Pedesaan dan Perkotaan. Untuk realisasi penerimaan BPHTB secara umum cukup baik. Keadaan ini perlu diwaspadai oleh seluruh KPPBB dan Kanwil DJP u.p Bidang PBB dengan mengambil langkah dan upaya yang konkrit dan nyata serta sungguh-sungguh untuk mengamankan rencana penerimaan tahun anggaran 2001 yang cukup berat.
-
- IDENTIFIKASI PENYEBAB KEBERHASILAN/KETIDAKBERHASILAN PENCAPAIAN RENCANA PENERIMAAN
- Rendahnya realisasi penerimaan PBB khususnya sektor Pedesaan dan Perkotaan pada Triwulan I Tahun Anggaran 2001 kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa masalah antara lain :
- SPPT 2001 belum sepenuhnya diterima oleh Wajib Pajak, sehingga realisasi yang ada sebagian besar adalah realisasi tunggakan tahun-tahun sebelumnya;
- belum dilaksanakan Law Enforcement secara penuh, karena kurang sempurnanya data administrasi perpajakan, sulitnya mengidentifikasi objek sita dan terbatasnya jurusita yang berpengalaman;
-
Realisasi penerimaan BPHTB yang cukup baik antara lain disebabkan cukup banyaknya diterbitkan hak baru (HGU dll), transaksi jual-beli, dan perluasan objek pajak karena waris/penggabungan/peleburan/pemekaran usaha, serta adanya penurunan NPOPTKP di beberapa Kabupaten/Kota.
- Rendahnya realisasi penerimaan PBB khususnya sektor Pedesaan dan Perkotaan pada Triwulan I Tahun Anggaran 2001 kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa masalah antara lain :
- LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DILAKSANAKAN/PEMECAHAN
- Dalam rangka pengamanan penerimaan PBB tahun 2001 KPPBB agar melaksanakan upaya yang kongkret dengan sungguh-sungguh, antara lain :
- mempercepat penyampaian SPPT PBB tahun 2001 paling lambat akhir Mei 2001;
- meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak melalui kegiatan penyuluhan, percepatan proses penyelesaian pelayanan terutama untuk pengurangan/keberatan/dan pembetulan;
- mengupayakan pengaktifan Tim Pencairan Tunggakan melalui kerjasama dengan Pemda;
- melaksanakan kegiatan penagihan aktif terutama terhadap penunggak potensial sesuai ketentuan yang berlaku;
- mengupayakan terselenggaranya kampanye masyarakat lunas PBB melalui media elektronik dan media cetak;
- membentuk tim monotoring evaluasi penerimaan per Kabupaten/Kota untuk memantau, mengawasi dan mengevaluasi secara rutin penerimaan PBB;
- meningkatkan kerjasama operasional terpadu Tim Intensifikasi PBB Tingkat kabupaten/Kota melalui Pekan Panutan Pelunasan PBB, Bulan Bhakti Pelunasan PBB, operasi sisir dari pintu ke pintu;
- memberikan himbauan kepada WP yang mempunyai ketetapan PBB besar;
- meningkatkan pengawasan dan pembinaan tertib administrasi kepada Tempat Pembayaran/Kepala Desa/Kolektor untuk menghindari salah setor dan pengendapan;
- jika memungkinkan menyediakan loket pembayaran PBB dan BPHTB di KPPBB.
- Dalam rangka pengamanan penerimaan BPHTB tahun 2001 KPPBB agar melaksanakan upaya yang konkret dengan sungguh-sungguh, antara lain :
- Meminimalkan SSB fiktif melalui penyuluhan kepada para Wajib Pajak dan meningkatkan kerjasama dengan pihak Bank dan para PPAT serta pejabat lain yang terkait;
- Menerbitkan STB/SKBKB/SKBKBT terhadap Wajib Pajak yang tidak/kurang bayar;
- melaksanakan kegiatan penagihan aktif terutama terhadap penunggak BPHTB potensial sesuai ketentuan yang berlaku;
- meningkatkan upaya pemantauan, pengawasan dan evaluasi secara rutin terhadap penerimaan BPHTB;
- mengawasi penerapan NPOPTKP oleh WP terhadap seluruh SSB;
- melakukan pencocokan NPOP dengan NJOP terhadap seluruh SSB.
- Dalam rangka pengamanan penerimaan PBB tahun 2001 KPPBB agar melaksanakan upaya yang kongkret dengan sungguh-sungguh, antara lain :
-
LAIN-LAIN
Untuk mengamankan rencana penerimaan PBB dan BPHTB tahun anggaran 2001 agar setiap KPPBB mempedomani dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Rencana Kerja Operasional yang telah ditetapkan.
Demikian disampaikan untuk diperhatikan dan di tindaklanjuti.
A.n.DIREKTUR JENDERAL
Pjs. DIREKTUR PBB DAN BPHTB
ttd,
PETRONIUS SARAGIH