
Sukses Berkat Manajemen AR yang Efektif
Manajemen AR pada bisnis ritel yang dilakukan secara efektif, ternyata bisa menjadi kunci sukses sebuah perusahaan yang hampir terpuruk. Seperti kisah sukses berikut ini.
Sebuah perusahaan ritel yang telah beroperasi selama 12 tahun di Indonesia memiliki jaringan toko yang cukup luas baik secara online maupun offline. Mereka menawarkan berbagai produk mulai dari pakaian elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga. Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan bisnis yang pesat, perusahaan ini sempat menghadapi tantangan dalam mengelola piutang usaha mereka.
Tantangan Awal yang Dihadapi
Perusahaan yang telah beroperasi selama 12 tahun ini sempat menghadapi tantangan berikut ini:
1. DSO yang Tinggi
Perusahaan ini sempat menghadapi masalah Days Sales Outstanding (DSO) yang tinggi, sekitar 75 hari. Artinya, perusahaan membutuhkan waktu rata-rata 75 hari untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan.
2. Kredit Macet
Di tengah meningkatnya jumlah pelanggan, jumlah kredit macet juga meningkat. Ada banyak pelanggan yang menunggak pembayaran, sehingga menyebabkan arus kas perusahaan jadi terganggu.
3. Proses Penagihan Masih Manual
Dengan 2 kendala tersebut, proses penagihan perusahaan masih dilakukan secara manual dan tidak terstruktur, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pengumpulan pembayaran dan kurangnya transparansi status piutangnya.

Strategi yang Digunakan
Guna mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan menerapkan beberapa strategi manajemen AR yang efektif. Berikut ini langkah yang diambil perusahaan dalam menuntaskan tantangan tersebut:
1. Implementasi Sistem Otomatis
Langkah awal yang dilakukan perusahaan adalah mengadopsi manajemen piutang yang terintegrasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) mereka. Sistem yang bekerja secara otomatis akan membantu mengoptimalisasikan proses faktur, pengingat pembayaran, dan pelaporan piutang. Salah satu aplikasi yang memiliki sistem dan fitur-fitur tersebut adalah OnlinePajak.
Di OnlinePajak terdapat fitur Permintaan Pembayaran yang akan membantu Anda dalam meningkatkan penerimaan pembayaran dari lawan transaksi. Bersama OnlinePajak perusahaan dapat menerbitkan dan mengirimkan invoice langsung ke lawan transaksi, mengirimkan pengingat pembayaran, invoice penagihan, sampai melakukan rekonsiliasi data yang lebih cepat dan akurat.
Baca Juga: Arus Kas: Simak Jenis dan Tujuan Pembuatannya di Sini!
2. Penilaian Kelayakan Kredit yang Ketat
Setelah menghadapi tantangan yang cukup rumit, akhirnya perusahaan menetapkan kebijakan kredit yang lebih ketat dari sebelumnya dengan penilaian kelayakan kredit yang menyeluruh. Perusahaan akan melakukan evaluasi kepada pelanggan baru berdasarkan riwayat kredit dan kapasitas pembayaran mereka sebelum memberikan kredit.
3. Pengingat Pembayaran Otomatis
Gunakan fitur Permintaan Pembayaran dengan melakukan registrasi akun di OnlinePajak sekarang. Hal ini juga yang akan membantu mengurangi kemungkinan pembayaran terlambat.
4. Diskon untuk Pembayaran Awal
Perusahaan juga menawarkan diskon 2% bagi pelanggan yang membayar dalam 10 hari, sehingga mendorong pelanggan untuk segera melakukan pembayaran lebih cepat dan membantu mengurangi DSO.
5. Pelatihan dan Pengembangan Tim Penagihan
Tidak hanya soal pelanggan, perusahaan juga memberikan pelatihan ke tim penagihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan penagihan. Selanjutnya, perusahaan memberikan alat kepada tum penagihan untuk melakukan tindak lanjut pembayaran secara efektif.
6. Monitoring dan Pelaporan Berkala
Tidak lupa perusahaan juga melakukan monitoring dan pelaporan piutang secara berkala untuk memantau status pembayaran dan mengidentifikasi potensi masalah sedini mungkin. Laporan ini akan membantu tim manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.
Hasil yang Didapatkan
Setelah melakukan strategi tersebut, berikut ini hasil yang didapatkan:
- Penurunan DSO: Kini perusahaan tersebut berhasil menurunkan DSO dari 75 hari menjadi 45 hari dalam waktu satu tahun. Artinya, perusahaan mampu mengumpulkan pembayaran dari pelanggan lebih cepat.
- Arus Kas yang Stabil: DSO yang lebih rendah, akhirnya arus kas perusahaan menjadi lebih stabil dan sehat. Perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban keuangan mereka tepat waktu, mengelola persediaan dengan lebih baik, dna bahkan memperluas jaringan toko mereka.
- Pengurangan Kredit Macet: Jumlah kredit macet berkurang secara signifikan berkat penilaian kredit yang ketat dan tindak lanjut pembayaran yang proaktif. Ini membantu perusahaan untuk mengurangi risiko keuangan dan meningkatkan profitabilitas.
- Efisiensi Operasional yang Lebih Baik: Setelah mengimplementasikan sistem otomatis dan melakukan pelatihan pada tim penagihan, akhirnya arus operasional telah berlangsung lebih efisien. Waktu dan sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk melakukan proses yang serba manual, kini dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang jauh lebih produktif.
- Kepuasan Pelanggan yang Meningkat: Setelah adanya pengingat pembayaran otomatis dan diskon untuk pelanggan yang melakukan pembayaran lebih awal, banyak pelanggan yang merasa lebih dihargai dan terdorong untuk melakukan pembayaran tepat waktu. Hal ini tentu membantu meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Dari kisah ini, dapat disimpulkan bahwa manajemen AR pada bisnis ritel yang efektif sangat penting bagi untuk menjaga arus kas yang sehat, mengurangi risiko kredit yang macet, dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan strategi yang tepat, perusahaan akhirnya dapat mengatasi krisis manajemen piutang dan mencapai hasil yang signifikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi pada teknologi juga menjadi kunci sukses dari perusahaan tersebut. Tentu dibarengi dengan kebijakan kredit yang lebih ketat, proses penagihan yang terstruktur, insentif untuk pembayaran awal, monitoring yang aktif dan pengembangan tim penagihan menjadi alasan lain keberhasilan dalam manajemen AR pada bisnis ritel.
Optimasi piutang perusahaan Anda dengan OnlinePajak. Hubungi tim pemasaran OnlinePajak sekarang untuk mendapatkan solusi sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.