Penggunaan Meterai pada Invoice
Umumnya, meterai berfungsi sebagai pajak atas dokumen yang dapat digunakan sebagai alat bukti di pengadilan dan sebagai alat untuk menerangkan sebuah kejadian yang sifatnya perdata. Berdasarkan keterangan DJP, bea meterai dikenakan atas dokumen yang menyebutkan penerimaan uang dengan nilai nominal tertentu.
Oleh karena itu, tidak semua invoice membutuhkan meterai. Invoice yang tidak termasuk dalam daftar dokumen yang wajib dikenakan bea meterai, kecuali apabila invoice tersebut digunakan sebagai alat bukti penerimaan uang atau memiliki fungsi seperti kwitansi. Dengan kata lain, jika invoice hanya digunakan sebagai dokumen penagihan dan tidak menyatakan penerimaan uang, maka pembubuhan meterai tidak diwajibkan.
Pada Pasal 3 Undang-Undang nomor 10 Tahun 2020 diterangkan bahwa ketentuan penggunaan meterai ada pada dokumen yang sifatnya perdata. Maka, penggunaan materai pada faktur hanya diperlukan apabila nominal pada transaksinya melebihi Rp5.000.000. Jika kurang dari nominal tersebut, maka meterai tidak dibutuhkan.
Pentingnya e-Meterai dalam Invoice
Meski begitu, pembubuhan e-Meterai pada invoice memiliki beberapa manfaat penting, terutama dalam konteks transaksi elektronik, karena memberikan nilai hukum pada dokumen elektronik dan menjadikannya sah sebagai alat bukti di pengadilan. Hal ini menjadi penting guna mencegah adanya sengketa di kemudian hari.
Selain itu, penggunaan e-Meterai akan membantu pencegahan pemalsuan dokumen, sebab setiap meterai memiliki identitas unik yang sulit untuk dipalsukan. Hal ini juga yang nantinya akan menciptakan efisiensi proses bisnis.
Baca Juga: Cara Membuat Akun e-Meterai dan Penggunaan Bulk e-Meterai di OnlinePajak
Apakah Invoice Harus Dibubuhi Meterai?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, keputusan untuk membubuhkan meterai pada invoice bergantung pada fungsi dan penggunaan invoice tersebut:
- Invoice sebagai Dokumen Penagihan: Jika invoice hanya digunakan sebagai permintaan pembayaran dan tidak menyatakan penerimaan uang, maka pembubuhan meterai tidak diwajibkan.
- Invoice sebagai Bukti Penerimaan Uang: Jika invoice berfungsi ganda sebagai bukti bahwa pembayaran telah diterima (misalnya, menggantikan peran kuitansi), maka pembubuhan meterai menjadi penting untuk memberikan kekuatan hukum pada dokumen tersebut.
Selain itu, dijelaskan pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000, dokumen yang menyebutkan penerimaan uang dengan nilai nominal di atas Rp5.000.000 wajib dibubuhi meterai. Oleh karena itu, jika invoice mencantumkan penerimaan uang dengan nilai tersebut, pembubuhan meterai diperlukan untuk memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku.
Kesimpulan
Meskipun tidak semua invoice wajib dibubuhi meterai, pembubuhan e-Meterai pada invoice dapat memberikan manfaat signifikan, terutama dalam hal kekuatan hukum dan keamanan transaksi. Penggunaan e-Meterai mempermudah proses pengesahan dokumen secara digital, meningkatkan efisiensi bisnis, dan membantu mencegah sengketa di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis untuk memahami fungsi dan manfaat e-Meterai serta menerapkannya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
Sekarang, e-Meterai dan Pengelolaan Invoice bisa Anda beli dan lakukan di OnlinePajak dengan berbagai fitur yang membuat transaksi dan validasi data Anda menjadi lebih mudah. Layanan di OnlinePajak memberikan Anda kemudahan dalam menelusuri dokumen penting Anda dakam 1 platform terintegrasi.
Daftar sekarang untuk menggunakan layanan pengelolaan pajak dan transaksi OnlinePajak, atau hubungi sales OnlinePajak untuk informasi solusi yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.