Konsultan pajak berperan dalam membantu wajib pajak untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Profesi ini turut membantu wajib pajak dalam hal mengelola pajak sehingga dapat menghindari risiko kesalahan dalam perhitungan maupun pelaksanaan administrasi.
Apa itu Konsultan Pajak?
Profesi konsultan pajak kini semakin banyak ditemui. Tahukah Anda, bahwa profesi ini juga memerlukan dukungan dari banyak pihak untuk memudahkan pekerjaannya? Salah satunya dengan keberadaan aplikasi konsultan pajak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 111/PMK.03/2014 tentang Konsultan Pajak, dijelaskan bahwa konsultan pajak merupakan orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada wajib pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Selain itu, konsultan pajak juga berperan sebagai perantara antara wajib pajak dan otoritas pajak.
Tidak heran banyak perusahaan yang memilih untuk menggunakan jasa tersebut untuk memudahkan urusan perpajakan yang dianggap rumit. Apalagi di tengah pandemi saat ini ketika banyak peraturan dan batas lapor pajak yang berubah-ubah. Jika tidak diamati dengan seksama, bisa-bisa perusahaan telat melaporkan dan membayar pajak perusahaan yang berakibat denda. Sehingga pemilihan konsultan pajak yang tepat akan berujung pada pengelolaan administrasi perpajakan yang baik. Selain itu, kesalahan perhitungan juga bisa diminimalisir.
Perusahaan yang menggunakan jasa tax consultant berharap urusan perpajakannya bisa teratasi dengan cepat dan tuntas. Konsultan pajak yang berpengalaman akan lebih memahami urusan perpajakan sehingga tingkat kesalahan yang ada sangat kecil. Selain itu, tax consultant dianggap memahami prosedur pemeriksaan.
Baca juga: 5 Kiat Memilih Konsultan Pajak Terpercaya
Pentingnya Keberadaan Aplikasi Konsultan Pajak
Sebagai pihak yang mengedukasi wajib pajak, konsultan pajak juga perlu untuk bekerja secara cekatan dan tepat sasaran karena mereka memiliki peranan penting dalam mendapatkan penerimaan negara dari sisi pajak.
Keberadaan aplikasi konsultan pajak yang memberikan layanan jasa portal konsultan pajak bisa dijadikan solusi untuk mempermudah Anda dalam mengelola pajak klien. Terutama bagi konsultan pajak dengan skala besar, pengelolaan pajak untuk hitung, setor, dan lapor terasa lebih efisien jika bisa dilakukan di satu portal terpadu.
Baca juga: Peran Aplikasi Pajak untuk Optimalkan Bisnis
Konsultan pajak dengan jumlah klien yang banyak juga membutuhkan ritme kerja yang cepat dan efisien. Mereka yang berkredibilitas tinggi juga memahami pentingnya transparansi data klien. Keberadaan aplikasi konsultan pajak tentunya banyak membantu para konsultan dalam memberikan jasanya, antara lain:
- Memberikan kemudahan bagi tax consultant dalam mengurus kepatuhan pajak kliennya, mulai dari urusan perencanaan, pemeriksaan, sampai dengan konsultasi. Terutama jika aplikasi yang digunakan merupakan aplikasi terintegrasi, sehingga segala pengelolaan pajak bisa dilakukan di satu tempat terpadu mulai dari hitung, setor, sampai lapor.
- Memberikan fleksibilitas bagi penggunanya dalam mengelola banyak klien. Tidak hanya diakses oleh satu orang, namun juga memungkinkan Anda untuk berkolaborasi bersama rekan kerja sehingga pekerjaan jadi lebih cepat selesai.
- Aplikasi konsultan pajak juga memberikan perhitungan pajak terkini sehingga bisa meminimalisir risiko kesalahan bayar akibat adanya salah hitung. Seperti diketahui, peraturan perpajakan sering kali mengalami perubahan sehingga banyak yang tidak mengetahui kecuali merupakan ahli di bidangnya. Aplikasi konsultan pajak berusaha untuk terus memperbarui layanan dengan peraturan terkini sehingga selalu mendapatkan hasil perhitungan yang tepat dan akurat.
OnlinePajak sebagai mitra resmi Direktorat Jenderal Pajak memiliki solusi bagi para konsultan pajak yang tengah mencari aplikasi untuk mendukung pengadaan jasa mereka. Salah satunya lewat portal konsultan pajak dengan prospek lebih dari 1,1 juta pengunjung setiap bulannya.
Referensi:
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 111/PMK.03/2014