Definisi Divestasi
Apakah Anda pernah mendengar istilah divestasi? Dalam dunia bisnis, ekonomi, dan keuangan, divestasi adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Lalu sebenarnya apa pengertian divestasi, metode, dan tujuan penerapannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Divestasi adalah pengurangan jenis aset baik aset finansial atau aset barang yang dimiliki perusahaan. Divestasi sering kali disebut sebagai kebalikan dari kegiatan investasi. Ketika investasi bertujuan menambah aset yang dimiliki oleh perusahaan atau pribadi untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, divestasi malah mengurangi aset perusahaan. Oleh sebab itu, divestasi sering dikonotasikan sebagai kegiatan yang negatif karena melakukan pengurangan aset, padahal bisa jadi kegiatan ini juga dilakukan untuk menambah keuntungan bagi orang/perusahaan tersebut.
Baca Juga: Investasi Saham: Berapa Tarif Penjualan Saham
Tujuan Divestasi
Beragam tujuan yang bisa dicapai ketika sebuah perusahaan melakukan divestasi, di antaranya:
1) Mengurangi beban dan menambah pendapatan. Beban aset yang dimaksud seperti pajak, biaya perawatan, dan lainnya.
2) Fokus pada bisnis yang lebih memberi keuntungan.
3) Menghasilkan keuntungan besar di saat yang tepat, seperti menjual kembali instrumen investasi saat harga naik.
4) Mengurangi potensi rugi yang lebih besar karena aset yang dijual tidak lagi menguntungkan.
Metode Divestasi
Selain beragam tujuan, divestasi juga dapat dilakukan dengan berbagai metode. Bagaimana cara melakukan divestasi?
1) Metode Penjualan
Merupakan metode paling umum yang dijalankan dari kegiatan divestasi. Penjualan biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk unit bisnis, segmen, divisi atau sekelompok aset kepada perusahaan lain
2) Metode Spin-Off
Melalui metode spin-off biasanya perusahaan induk mengubah sebuah divisi menjadi entitas (unit usaha lain yang masih satu buku akuntansi dengan perusahaan induk) yang terpisah. Lewat metode ini, saham entitas akan dibagi kepada pemegang saham perusahaan induk.
Baca Lebih Lanjut Sekilas Mengenai Pajak Penjualan Saham
3) Metode Tracking Stock
Merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk menelusuri kinerja divisi tertentu dalam perusahaan. Metode ini dilakukan untuk melacak dalam pembagian dividen yang jumlahnya tergantung pada kinerja divisi bersangkutan.
4) Metode Carve Out
Divestasi dengan metode carve out terjadi ketika perusahaan induk mengubah divisi menjadi entitas yang terpisah. Berbeda dengan spin-off dimana entitas masih berada dalam satu buku akuntansi dengan perusahaan induk. Dalam metode carve-out saham entitas dijual kepada masyarakat. Jadi pemegang saham bukan hanya pemilik saham perusahaan induk tetapi sebagian dimiliki juga oleh masyarakat luar.
Dampak Pelaksanaan Divestasi
Divestasi yang dilakukan perusahaan tentu memiliki dampak positif dan negatif. Dampak negatifnya tentu saja mengurangi aset perusahaan dan perusahaan kehilangan potensi pendapatan dari lini usaha yang asetnya dijual tersebut.
Selain itu, divestasi juga dapat menguntungkan jika dilakukan dengan metode yang tepat di waktu yang tepat. Contohnya penjualan aset yang sudah tidak terpakai dan lini bisnis yang selalu mengalami kerugian tentu bisa meringankan beban perusahaan apabila dijual. Dari dana penjualan tersebut, perusahaan kemudian dapat memiliki budget tambahan untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif seperti meningkatkan promosi untuk lini bisnis yang memberi keuntungan.
Penjualan aset perusahaan bersinggungan dengan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.
Dalam pasal 16D UU PPN, diatur mengenai pungutan pajak atas aktiva perusahaan. PPN dikenakan atas penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva, yang pajak masukannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 atar (8) huruf b dan c. Penyerahan mesin, bangunan, peralatan, perabotan atau aktiva lain yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP dikenakan pajak sepanjang memenuhi persyaratan.
Baca Juga: Pajak Atas Penjualan Aktiva
Perlu diperhatikan bahwa kegiatan divestasi yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak langsung pada penerimaan kas, dimana dampak ini akan terjadi dalam jangka pendek.
Perusahaan yang melakukan divestasi secara umum akan mencatat hasil penjualannya, dimana nilai dari penjualan dapat meningkatkan laba dalam laporan keuangan.
Baca Juga: