Resources / Blog / Tentang Pajak

Mengenal Sistem Informasi Perpajakan & Komponennya

Apa Itu Sistem Informasi?

Perkembangan teknologi memberikan ruang dan solusi bagi manusia dalam menyelesaikan masalahnya dengan cara yang lebih efisien. Salah satunya dengan keberadaan sistem informasi. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai sistem informasi perpajakan, ada baiknya mengenal terlebih dahulu apa itu sistem informasi.

Jika mengacu pada halaman Wikipedia, sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Sistem terdiri dari kumpulan berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai satu tujuan, kemudian informasi menjadi kumpulan data yang diolah sedemikian rupa di dalam sistem tersebut sehingga lebih mudah dipahami.

Sistem informasi dimanfaatkan oleh perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan informasi. Diharapkan proses dalam menghadirkan informasi tersebut lebih efisien. Tidak heran jika untuk menghadirkan informasi tersebut, sistem informasi harusnya relevan, tepat waktu, dan akurat.

Sistem informasi dibangun berdasarkan adanya masalah demi memberikan solusi alternatif dan memilih solusi tersebut serta mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Tantangan & Solusi Perpajakan pada Era Sistem Perdagangan Elektronik

Komponen yang Ada di Sistem Informasi

Untuk dapat mencapai tujuannya, sistem informasi memerlukan berbagai komponen berikut:

1. Komponen Input
Pada komponen ini, sistem informasi memerlukan data untuk diproses. Seperti contoh, saat ingin melakukan penghitung PPh 21, HRD bisa melakukan input data-data gaji karyawan beserta komponen lainnya. Data inilah yang disebut dengan input.

2. Komponen Proses dan Database
Kemudian, data-data yang dimasukkan akan diproses sedemikian rupa melalui algoritma untuk hasil yang sesuai. Jika data yang dimasukkan sesuai dengan yang berada di database, maka akan menghasilkan output yang sesuai.

3. Komponen Output
Di sini data yang sudah diolah di dalam sistem keluar menghasilkan output yang diinginkan. Jika misalnya data-data berupa gaji dan komponennya, maka akan keluar penghitungan PPh 21 sesuai yang diinginkan.

4. Komponen Teknologi
Komponen ini berkaitan dengan hardware atau perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi tersebut, bisa berupa laptop, PC, dan lain sebagainya.

5. Komponen Pengendalian
Sebuah sistem perlu pengendalian untuk memastikan jika sistem tersebut aman dari berbagai kesalahan yang terjadi seperti human error, hacker, dan lain sebagainya. Sistem informasi yang didukung pemeliharaan dan pengendalian akan berjalan dengan aman, lancar, dan dapat memberikan informasi yang sesuai.

Mengenal Sistem Informasi Perpajakan

Setelah di atas kita membahas sistem informasi secara umum, yang mana merupakan kombinasi antara teknologi informasi dan aktivitas si pengguna untuk menghasilkan sebuah informasi, maka bisa dikatakan sistem informasi perpajakan berhubungan dengan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan pajak. Bisa dikatakan (meski perlu adanya pengkajian ulang) jika sistem informasi perpajakan erat kaitannya dengan reformasi perpajakan.

Reformasi perpajakan merupakan perubahan sistem perpajakan yang menyeluruh, termasuk pembenahan administrasi perpajakan, perbaikan regulasi, dan peningkatan basis perpajakan. Di Indonesia sendiri reformasi perpajakan dimulai sejak tahun 1983 lewat serangkaian undang-undang yang mengatur tentang tata cara perpajakan serta pajak-pajak lainnya. Baru di sekitar akhir 90-an dan awal 2000-an, reformasi perpajakan menyentuh sistem informasi perpajakan dengan mengaplikasikan teknologi informasi di dalamnya.

Baca juga: Pajak di Era Digital

Hampir menyentuh angka 80% dari total penerimaan di Tanah Air, pajak menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Keberadaan sistem informasi perpajakan diharapkan mampu meningkatkan penerimaan dari pajak yang naik setiap tahunnya.

Berkaca dari tujuan sistem informasi untuk menghasilkan informasi, maka sistem informasi perpajakan bisa menghasilkan informasi mengenai perpajakan yang relevan, tepat waktu, dan akurat. Mengingat masih rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia, wajib pajak dihadapkan dengan kemudahan melalui sistem informasi perpajakan dalam mengolah data yang sesuai dengan kebutuhannya.

Reading: Mengenal Sistem Informasi Perpajakan & Komponennya