Resources / Blog / Invoice Financing

Cara Menghitung Balik Modal Usaha: Panduan Lengkap untuk Pebisnis

Mengelola bisnis bukan hanya soal menjual produk atau jasa, tetapi juga tentang bagaimana memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan bisa kembali dan mendatangkan keuntungan. Salah satu indikator penting dalam mengevaluasi performa bisnis adalah balik modal atau break-even point. 

Cara Menghitung Balik Modal Usaha

Artikel ini akan membahas cara menghitung balik modal usaha dengan tepat, serta memberikan tips untuk mempercepat pencapaian titik impas ini.

Apa Itu Balik Modal?

Balik modal adalah kondisi ketika jumlah pendapatan dari usaha sudah sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memulai dan menjalankan bisnis tersebut. Dalam titik ini, usaha belum untung tetapi juga tidak rugi. Setelah melewati titik balik modal, semua pendapatan bersih yang diterima bisa dikategorikan sebagai laba.

Mengapa Balik Modal Itu Penting?

Mengetahui kapan usaha akan balik modal sangat penting karena:

  • Membantu merencanakan strategi bisnis jangka pendek dan panjang
  • Menentukan harga jual produk atau jasa dengan tepat
  • Mengelola risiko kerugian sejak awal
  • Meyakinkan investor atau pemberi pinjaman tentang kelayakan bisnis

Komponen yang Perlu Diperhitungkan

Sebelum mulai menghitung balik modal, ada beberapa komponen yang harus dipahami:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan berubah. Contohnya:

  • Sewa tempat usaha
  • Gaji pegawai tetap
  • Biaya lisensi dan perizinan

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya yang berubah tergantung jumlah produk yang diproduksi atau jasa yang diberikan. Contohnya:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja harian
  • Biaya distribusi

3. Harga Jual per Unit

Harga yang dibebankan kepada pelanggan untuk setiap produk atau jasa.

4. Volume Penjualan

Jumlah unit produk atau jasa yang dijual dalam periode tertentu.

Rumus Cara Menghitung Balik Modal Usaha

Ada beberapa cara menghitung balik modal, namun rumus dasar yang paling umum digunakan adalah:

Balik Modal (Unit) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Setelah didapatkan angka unit, Anda juga bisa mengkonversinya menjadi nilai rupiah:

Balik Modal (Rupiah) = Balik Modal (Unit) x Harga Jual per Unit

Contoh Kasus Perhitungan Balik Modal

Bayangkan Anda memiliki usaha minuman kopi kemasan:

  • Biaya tetap per bulan: Rp10.000.000
  • Biaya variabel per unit: Rp5.000
  • Harga jual per unit: Rp10.000

Maka: Balik Modal (Unit) = 10.000.000 / (10.000 – 5.000) = 2.000 unit

Artinya, Anda harus menjual minimal 2.000 unit untuk menutup semua biaya dan mencapai titik impas.

Cara Mempercepat Balik Modal

1. Mengurangi Biaya Tetap dan Variabel

Efisiensi dalam pengeluaran bisa mempercepat waktu balik modal. Cari supplier yang lebih murah, gunakan teknologi untuk efisiensi operasional, atau negosiasikan sewa tempat usaha.

2. Meningkatkan Harga Jual (tanpa kehilangan pelanggan)

Jika produk Anda memiliki nilai lebih dibanding kompetitor, menaikkan harga sedikit bisa mempercepat titik impas.

3. Menambah Volume Penjualan

Dengan promosi yang tepat, kolaborasi, atau ekspansi saluran distribusi, volume penjualan meningkat dan balik modal tercapai lebih cepat.

4. Mengelola Arus Kas dengan Baik

Seringkali, usaha tersendat bukan karena tidak laku, tapi karena arus kas tidak lancar. Salah satunya disebabkan oleh invoice yang belum dibayar.

Hubungan Balik Modal dan Arus Kas

Banyak pebisnis yang lupa bahwa balik modal secara teori belum tentu sama dengan kondisi kas yang sehat. Meski sudah mencatat keuntungan di laporan keuangan, jika uang hasil penjualan masih tertahan di invoice, bisnis bisa terhambat.

Di sinilah pentingnya pengelolaan piutang dan strategi pembiayaan seperti invoice financing.

Gunakan Fitur Invoice Financing dari OnlinePajak

OnlinePajak menawarkan fitur invoice financing untuk membantu Anda mendapatkan dana tunai dari invoice yang belum dibayar. Dengan cara ini, Anda bisa:

  • Mempercepat arus kas
  • Membiayai operasional tanpa harus menunggu pembayaran
  • Fokus pada pertumbuhan bisnis dan percepatan balik modal

Keunggulan fitur Invoice Financing dari OnlinePajak:

  • Proses mudah dan cepat secara online
  • Bunga kompetitif
  • Cocok untuk UMKM dan perusahaan besar

Menghitung balik modal usaha adalah langkah penting untuk memahami kapan bisnis Anda akan mulai menghasilkan keuntungan. Dengan menghitungnya secara tepat, Anda bisa membuat strategi bisnis yang lebih efektif dan meminimalisir risiko.

Namun, jangan lupa bahwa balik modal di atas kertas belum tentu berarti bisnis Anda berjalan lancar. Kelancaran arus kas adalah kunci keberlanjutan bisnis Anda. Untuk itu, gunakan solusi cerdas seperti invoice financing dari OnlinePajak agar usaha Anda tetap bergerak maju tanpa harus terganggu oleh invoice yang belum cair.

Ingin usaha cepat balik modal dan arus kas lancar? Segera aktifkan fitur Invoice Financing di OnlinePajak sekarang juga dan nikmati kemudahannya!

Bagaimana cara mengajukannya? Apa saja syarat-syaratnya? Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi selengkapnya.

Tidak hanya solusi pendanaan, OnlinePajak menghadirkan sejumlah fitur dan layanan yang mempermudah pelaku usaha untuk mengelola transaksi dan perpajakan usaha sehingga arus kas berjalan lancar, proses bisnis menjadi lebih optimal, dan pertumbuhan usaha menjadi lebih baik. Daftar sekarang untuk mulai menggunakan OnlinePajak sebagai aplikasi bisnis Anda.

Reading: Cara Menghitung Balik Modal Usaha: Panduan Lengkap untuk Pebisnis