Resources / Blog / Seputar PPN e-Faktur

Definisi Biaya Overhead dalam Bisnis & Contohnya

Biaya overhead adalah konsep penting dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan secara rinci definisi biaya overhead, pentingnya untuk dipahami, dan beberapa contoh biaya overhead yang umum dijumpai di berbagai jenis industri.

Definisi Biaya Overhead dalam Bisnis & Contohnya

Definisi Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mendukung kegiatan operasional dan produksi secara keseluruhan. Akan tetapi, biaya ini tidak langsung berkaitan dengan produksi spesifik atau unit penjualan tertentu. Melainkan biaya administrasi, biaya umum, dan biaya tetap, di mana biaya-biaya ini dibutuhkan agar perusahaan tetap berjalan. 

Dalam manajemen keuangan dan akuntansi, biaya tambahan ini sering dianggap sebagai bagian dari biaya tidak langsung atau indirect costs karena tidak bisa didistribusikan secara langsung ke produk atau jasa tertentu. Biaya operasional tambahan biasanya tidak mudah berubah secara drastis, tergantung pada volume produksi dan juga penjualannya. 

Yearly saving potential
Rp 0
Masukkan jumlah Invoice Anda di bawah ini untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi (ROI)
e-Faktur/Invoice
e-Signature
e-BuPot
e-Meterai
Jumlah Bupot / SSP / Credit Note yang tidak tertagih (Rp)
Jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproses invoice
Rata-rata Nilai Invoice (Rp)
Biaya Tax Audit per Tahun (Rp)
Yearly saving potential
Isi detail Anda untuk mulai Berhemat!

    Numbers estimated based on existing industry. Read more: Otomatisasi Penagihan Kepatuhan       

    Contoh Biaya Overhead

    Biasanya, setiap perusahaan akan memiliki biaya tambahan yang berbeda-beda. Namun, berikut ini beberapa contoh biaya overhead yang umum timbul di berbagai industri: 

    1. Biaya Sewa Kantor & Utilitas: Biaya ini mencakup biaya sewa kantor, air, listrik, internet, dan lain sebagainya. Biaya tersebut dibutuhkan untuk menjaga agar kantor dan fasilitas perusahaan tetap beroperasi.
    2. Biaya Gaji & Manajemen: Gaji untuk manajemen, staf administrasi, dan seluruh personel non-produksi ini masuk dalam biaya overhead karena biasanya mereka tidak akan terlibat secara langsung dalam ranah produksi atau penjualan barang maupun jasa. 
    3. Biaya Peralatan Kantor & Perawatan: Setiap perusahaan bisa jadi akan ada pengeluaran untuk peralatan kantor, seperti komputer, printer, perangkat lunak, dan biaya perawatan serta perbaikannya. Biaya ini juga masuk ke dalam biaya tambahan perusahaan. 
    4. Biaya Administrasi Umum: Administrasi umum yang dimaksud adalah akuntansi, perpajakan, asuransi, dan kegiatan administratif lainnya, masuk ke dalam biaya overhead. 
    5. Biaya Depresiasi Peralatan & Bangunan: Depresiasi atau penyusutan alat produksi, aset tetap, dan bangunan yang digunakan dalam operasional bisnis merupakan bagian dari biaya overhead. 
    6. Biaya Pemasaran & Promosi Umum: Biaya ini merupakan kegiatan umum dalam bisnis, namun perlu dicatat, biaya untuk kegiatan pemasaran dan promosi umum yang tidak terkait langsung ke dalam produk spesifik atau kampanye penjualan, masuk ke dalam biaya overhead.
    7. Biaya Penyusutan: Biaya penyusutan untuk aset tetap seperti kendaraan, mesin, dan peralatan juga dianggap sebagai biaya tambahan.

    Baca Juga: Product Cost dalam Bisnis: Penghitungan dan Strategi Penghematan

    Tips Mengelola Biaya Overhead

    Dalam mengelola biaya, hal yang pasti harus perusahaan lakukan adalah melakukan evaluasi dan identifikasi biaya itu sendiri. Lakukan identifikasi ke semua jenis biaya overhead yang ada, selanjutnya evaluasi apakah ada kemungkinan untuk menguranginya atau mengoptimalkan pengeluaran tersebut. 

    Tidak lupa untuk prioritaskan pengeluaran overhead yang penting guna menjaga operasional perusahaan tetap berjalan lancar. Bisa juga pertimbangkan alternatif, seperti penggunaan teknologi modern yang jauh lebih efisien dan ekonomis untuk mengurangi biaya tambahan. Salah satu teknologi yang bisa Anda gunakan adalah OnlinePajak. Di OnlinePajak Anda bisa mengelola transaksi bisnis dan perpajakan jauh lebih cepat, akurat, dan efisien. Bahkan dalam hal pembayaran bahkan permintaan pembayaran,, Anda bisa melakukan pembayaran ke supplier atau melakukan permintaan pembayaran dengan lebih mudah. Sehingga dapat memudahkan Anda dalam melakukan berbagai transaksi secara cepat, akurat, dan efektif. 

    Tips lainnya, lakukan pemantauan biaya secara rutin atau teratur dan evaluasi juga kinerja keuangan perusahaan agar dapat mengidentifikasi di area mana penghematan dapat perusahaan lakukan. 

    Dengan memahami, mengidentifikasi, dan mengelola biaya overhead dengan baik, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan profitabilitas, bahkan dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

    Reading: Definisi Biaya Overhead dalam Bisnis & Contohnya