Apa Itu Utang Jangka Pendek?
Utang jangka pendek merupakan pinjaman atau kewajiban keuangan yang wajib dilunasi dalam waktu yang singkat. Biasanya utang harus segera lunas dalam waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Utang jenis ini bisa mencakup berbagai jenis pinjaman, mulai dari kartu kredit hingga pinjaman tanpa agunan, yang memberi sumber dana secara cepat namun bunganya lebih tinggi dibanding utang jangka panjang.
Beberapa kegunaannya untuk modal kerja, pembiayaan proyek kecil, dan mengatasi pemasukan yang tertunda. Seperti yang Anda ketahui, suatu bisnis tidak jarang menggunakan utang jangka pendek untuk dapat membiayai persediaan, pembayaran gaji atau menutupi biaya operasional lainnya ketika arus kas terbatas.
Bahkan individu ataupun bisnis mungkin saja mengambil utang dengan tujuan untuk membiayai proyek-proyek kecil atau mendadak, seperti renovasi rumah, perbaikan kendaraan, dan lain sebagainya.
Terkadang, utang jenis ini pun dimanfaatkan untuk mengatasi keterlambatan pemasukan yang diharapkan, seperti menanti pembayaran tagihan dari pelanggan. Oleh karena itu, dibutuhkan pula aplikasi dengan teknologi yang mumpuni agar Anda dapat mengelola arus kas bisnis Anda dengan baik dan efektif, seperti OnlinePajak. Di OnlinePajak, Anda bisa melakukan pembayaran ke supplier atau melakukan permintaan pembayaran dengan lebih mudah seperti OnlinePajak. Sehingga dapat memudahkan Anda dalam melakukan beragam transaksi secara cepat, akurat, dan efektif.
Risiko Utang Jangka Pendek
Meski memiliki banyak manfaat, utang jangka pendek pun memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan seksama, seperti:
- Beban bunga yang tinggi daripada utang jangka panjang yang bisa jadi menambah beban keuangan apabila tidak dikelola dengan baik.
- Terlalu mengandalkan utang sehingga menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan masalah arus kas dalam jangka panjang.
- Berisiko likuiditas yang kurang dan akhirnya menjadi masalah serius jika tidak diatasi secara tepat.
- Kemampuan untuk membayar ini bisa menjadi menjadi risiko besar, mengingat jatuh tempo yang pendek sehingga pembayaran dilakukan lebih sering.
Baca Juga: Perbedaan Utang dan Piutang: Pentingnya Memahami Dua Konsep Finansial Ini
Jenis-jenis Pinjaman Jangka Pendek yang Umum
Terdapat berbagai jenis pinjaman jangka pendek yang umum, masing-masing akan cocok untuk kebutuhan finansial yang berbeda-beda. Berikut ini ulasannya:
1. Dividen
Dividen merupakan keuntungan khusus yang diberikan oleh pemilik usaha kepada para investornya. Jumlah dari keuntungan itu berbeda sesuai dengan perjanjian yang dilakukan.
2. Utang Wesel
Utang jenis ini merupakan pinjaman yang dilakukan oleh pemilik usaha dengan bukti sebuah surat tertulis. Akan tetapi dalam dokumen tersebut tidak disertakan syarat atau jaminan dari pinjaman yang diberikan.
3. Utang Dagang
Utang dagang adalah pinjaman yang semestinya bisa dilunasi dalam jangka waktu yang singkat. Jenis utang ini ada jika pemilik bisnis melakukan kredit terhadap sebuah barang yang akan dijual kepada konsumen.
4. Utang Biaya
Utang biaya merupakan pengeluaran yang dilakukan pengusaha dan sudah dicatat ke dalam beban pengeluaran. Namun, utang tersebut belum dibayarkan dengan alasan jatuh tempo masih lama.
5. Terima Pendapatan di Muka
Pendapatan yang diterima lebih awal atau di muka merupakan dana penjualan yang didapatkan lebih dulu oleh pemilik usaha, padahal pengusaha tersebut belum beberikan produk atau jasa kepada pelanggannya.
Baca Juga: Piutang Dagang: Menggali Makna & Pentingnya dalam Bisnis
Kesimpulan
Utang jangka pendek adalah bagian yang cukup penting dari arus keuangan pribadi maupun bisnis. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan finansial sehari-hari atau untuk mendanai proyek kecil. Akan tetapi, penggunaan utang yang tidak dipertimbangkan dengan matang, akan menimbulkan risiko keuangan. Oleh karena itu, penting untuk memahami istilah utang jangka pendek ini agar dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik dan pengelolaan utang pun jadi lebih efektif.