
Rekonsiliasi Transaksi
Rekonsiliasi, dalam dunia keuangan dan bisnis, merupakan proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen yang sama.
Contoh sederhananya adalah saat perusahaan akan melakukan rekonsiliasi keuangan penjualan dalam 1 bulan. Perusahaan akan mencocokkan data antara invoice, jurnal akuntansi, dan pembayaran dari rekening bank perusahaan. Proses ini berlaku untuk 1 transaksi saja.
Perusahaan perlu membuka aplikasi pengelolaan invoice untuk memeriksa invoice-invoice penjualan yang telah diterbitkan selama 1 bulan. Selanjutnya, perusahaan perlu memeriksa software accounting untuk melihat jika transaksi-transaksi penjualan tersebut sudah dicatat dengan nominal yang sama pada akun yang sesuai.
Kemudian, perusahaan perlu menarik laporan rekening perusahaan untuk melihat jika lawan transaksi sudah melakukan pembayaran atas invoice-invoice yang telah dikirimkan kepada mereka.
Selain memeriksa jika semua data sesuai, perusahaan turut memeriksa jika uang yang tercatat sebagai piutang/pendapatan dalam invoice maupun jurnal, sama dengan yang masuk ke rekening perusahaan.
Setelah melakukan proses rekonsiliasi, perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang akurat untuk disajikan kepada pemangku kepentingan, seperti CEO atau bahkan investor. Manfaat lainnya, laporan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keputusan penting, seperti melakukan permintaan pembayaran kepada lawan transaksi yang invoicenya belum dibayarkan sesuai kesepakatan.
Proses rekonsiliasi ini dapat berjalan lebih kompleks ketika terjadi retur penjualan, pembayaran secara termin, barang rusak, dan sebagainya.
Baca Juga: Rekonsiliasi Transaksi: Menghindari Kesalahan dalam Pembukuan
Pentingnya Melakukan Rekonsiliasi Transaksi
Rekonsiliasi dapat terkesan begitu rumit untuk dilakukan. Namun, perusahaan perlu melakukan pencocokkan data ini. Berikut alasannya:
- Membantu dalam Mendeteksi Kesalahan atau Kecurangan
Dengan melakukan rekonsiliasi, perusahaan dapat mendeteksi jika terjadi kesalahan dalam pencatatan jurnal, kesalahan system dalam mengelola invoice atau bahkan menemukan adanya kecurangan dalam menjalankan proses transaksi. Jika terjadi seperti ini, perusahaan dapat menentukan Langkah yang tepat untuk menanggulangi atau mencegahnya.
- Mengelola Arus Kas Lebih Baik
Rekonsiliasi membantu perusahaan dalam memastikan jika arus kas sesuai dengan saldo rekening bank. Tidak hanya itu, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola kasnya.
- Meningkatkan Keakuratan Laporan Keuangan
Jika semua data keuangan dari berbagai system cocok, artinya perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang lebih akurat. Laporan keuangan ini dapat menyajikan data-data seperti besaran uang masuk, besaran uang keluar, laba dan/rugi perusahaan, situasi kas perusahaan, dan sebagainya. Dengan begitu, perusahaan pun dapat mengambil langkah yang tepat untuk perusahaan di siklus/periode berikutnya.
- Mengoptimalkan Hubungan dengan Lawan Transaksi
Rekonsiliasi membantu perusahaan dalam menjaga dan mengoptimalkan hubungan bisnis dengan lawan transaksi. Bagaimana caranya? Melalui proses rekonsiliasi, perusahaan dapat melihat invoice pembelian yang belum dibayarkan perusahaan sehingga dapat melakukan pembayaran tepat waktu atau bahkan lebih awal dari tanggal jatuh tempo. Di sisi lain sebagai penjual, perusahaan dapat melihat sejumlah invoice yang masih menjadi piutang sehingga dapat mengirimkan pengingat atau permintaan pembayaran ke lawan transaksi agar dapat melunasi invoice tepat waktu. Tertarik mencoba proses rekonsiliasi yang dapat mengoptimalkan hubungan bisnis ini? Daftar sekarang di aplikasi OnlinePajak untuk memulainya.
- Memantau Keuangan Perusahaan
Rekonsiliasi membantu perusahaan dalam melihat posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk utang dan piutang sehingga pemangku kepentingan dapat menilai keuangan secara keseluruhan.
Rekonsiliasi Transaksi yang Akurat dengan Aplikasi Bisnis Terintegrasi
Rekonsiliasi transaksi dapat menjadi salah satu proses yang rumit karena umumnya, perusahaan harus mencocokkan data dari berbagai sistem yang digunakan untuk memeriksa 1 transaksi saja.
Namun, perusahaan dapat menjadikan proses rekonsiliasi ini menjadi lebih efisien dengan memanfaatkan aplikasi terintegrasi. Karena, aplikasi ini mengintegrasikan beberapa system atau bahkan menyediakan beberapa fitur yang saling terhubung untuk mengelola transaksi. Dengan begitu, proses rekonsilasi dapat dilakukan dalam 1 platform, lebih cepat dan lebih akurat.
Salah satu aplikasi terintegrasi rekomendasi untuk perusahaan adalah OnlinePajak. Sebagai mitra resmi DJP dan terdaftar serta diawasi oleh OJK Indonesia, OnlinePajak menghadirkan solusi pengelolaan transaksi dan pajak usaha dalam 1 aplikasi saja.
Mulai dari membuat dan menerbitkan invoice, mengirimkan ke lawan transaksi, menagih pembayaran ke lawan transaksi, menerima pembayaran, hingga melaporkan dan membayar pajak transaksi tersebut, semua dilakukan dalam 1 platform yang dapat diakses oleh berbagai departemen.
Karena pengelolaan transaksi yang terpusat, perusahaan dapat melakukan rekonsiliasi secara otomatis. Perusahaan dapat memilah invoice yang belum lunas, yang sudah lunas, maupun yang masih tertunda dalam 1 tampilan saja. Jika akan melakukan permintaan pembayaran, cukup memilih invoice yang diinginkan dan dapat langsung mengirimkannya ke lawan transaksi.
Tidak ada lagi rekonsiliasi manual dengan proses yang lama. Perusahaan dapat memperkecil risiko terjadinya kesalahan pencocokan data karena semuanya sudah dilakukan secara otomatis. Data transaksi juga selalu siap untuk diaudit karena update secara real-time.
Hubungi sales OnlinePajak untuk informasi cara melakukan rekonsiliasi transaksi yang lebih efisien.
Baca Juga: Lebih Efisien, Ini Keuntungan Otomatisasi Proses Rekonsiliasi dengan Aplikasi Terintegrasi