Resources / Blog / seputar invoice

7 Istilah dalam Audit Keuangan yang Perlu Anda Ketahui

Dalam dunia keuangan, audit berfungsi untuk memastikan keakuratan laporan keuangan yang tersaji pada pihak-pihak berwenang. Ada banyak istilah dalam audit yang perlu dipahami oleh pelaku usaha, seperti audit internal, initial audit, hingga working paper.

Sekilas Mengenai Audit

Mengutip dari Wikipedia, audit adalah sebuah proses pengumpulan serta pemeriksaan bukti mengenai informasi guna menentukan dan membuat laporan terkait tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. 

Istilah audit juga dapat diartikan sebagai pemeriksaan pembukuan yang meliputi pemeriksaan fisik yang mana bertujuan untuk memastikan suatu departemen dalam perushaaan telah mengikuti sistem pencatatan yang terdokumentasi.

Dalam dunia keuangan, audit umumnya dilakukan pada laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Audit laporan keuangan ini bertujuan untuk memastikan keakuratan laporan tersebut sesuai dengan yang sebenar-benarnya, seperti informasi mengenai persediaan, harga yang telah ditetapkan, serta jumlah aset perusahaan.

Baca Juga: Penting Dilakukan, Ini Tujuan dan Manfaat Audit untuk Perusahaan Anda

Istilah dalam Audit

Audit menjadi sarana yang dapat dipercaya untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan, serta dapat memberikan analisis dan penilaian terhadap perusahaan.

Ada banyak istilah dalam audit keuangan yang perlu pelaku usaha ketahui, di antaranya:

  1. Auditor internal, yaitu istilah yang mengacu pada individu atau kelompok yang bertugas untuk memeriksa dan menilai akurasi data suatu perusahaan.
  2. Auditor eksternal atau independen, yaitu proses audit yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan, seperti kantor akuntan publik.
  3. Initial audit, adalah audit pertama atau audit pada laporan keuangan yang belum pernah diaudit.
  4. Working paper, adalah kumpulan catatan yang berisi prosedur audit yang dilakukan dari awal sampai akhir.
  5. Stock opname, mengacu pada pemeriksaan jumlah persediaan perusahaan untuk mencocokkan data antara laporan keuangan dengan kondisi yang sebenarnya.
  6. Uji tuntas, adalah penyelidikan kinerja suatu perusahaan guna mendapatkan perbandingan terhadap standar baku yang telah ditetapkan.
  7. Audit kepatuhan, adalah proses penilaian yang sistematis untuk menilai efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang berjalan.

Jenis-Jenis Audit dalam Perusahaan

Selain istilah dalam proses audit, ada beberapa jenis audit yang juga dapat dilakukan dalam suatu perusahaan.

  1. Audit keuangan, yaitu audit yang dilakukan pada semua keuangan perusahaan, termasuk perpajakannya. Audit ini akan mengumpulkan dan mencatat semua informasi, kemudian membuat laporan audit yang diserahkan kepada para stakeholder.
  2. Audit pajak, adalah proses audit untuk memastikan informasi yang diajukan perusahaan atas pembayaran pajak dan memastikan jika perusahaan menjalankan semua kewajiban pajak dengan benar.
  3. Audit operasional, audit yang dilakukan untuk menilai kinerja operasional perusahaan.
  4. Audit penggajian dan pembayaran gaji, yaitu audit yang dilakukan pada sistem penggajian dan pembayaran gaji. Namun pada audit penggajian, auditor akan memeriksa pemotongan pajak hingga keadilan pembayaran karyawan. Sedangkan pada audit pembayaran gaji, auditor cenderung memeriksa jika ada perbedaan pembayaran gaji di antara karyawan perusahaan.
  5. Audit sisem informasi, mengacu pada audit yang mengevaluasi risiko sistem teknologi dan informasi suatu perusahaan.
  6. Audit perundang-undangan, yaitu audit yang menilai jika perusahaan mematuhi kebijakan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Masih ada banyak jenis audit dalam bisnis maupun bidang lainnya. Karena itu, penting untuk memahami istilah dalam audit untuk dapat mendukung kelancaran pemeriksaan dan penilaian suatu laporan.

Baca Juga: Audit Pajak? Ini Tips Persiapan Menghadapinya

Perusahaan dapat mendukung terjadinya audit yang lebih lancar dengan menggunakan aplikasi bisnis untuk mengelola transaksi dan perpajakan bisnis. Umumnya, aplikasi bisnis memiliki fitur rekonsiliasi yang memudahkan pencocokan data keuangan sehingga audit hanya perlu menganalisis hasil laporan rekonsiliasi tersebut.

Selain itu, aplikasi bisnis juga menyediakan fitur penyimpanan berbasis cloud sehingga meminimalisir hilangnya dokumen fisik, salah satu faktor yang dapat menghambat kelancaran audit.

Salah satu aplikasi bisnis yang menjadi rekomendasi adalah OnlinePajak. Sebagai mitra resmi DJP, OnlinePajak menghadirkan sejumlah fitur dan layanan yang mempermudah perusahaan dalam mengelola transaksi dan perpajakan bisnisnya. 

Pengelolaan yang lebih baik, mendukung kelancaran audit keuangan. Sebagai contoh, OnlinePajak memiliki fitur bayar invoice dengan kartu kredit. Fitur ini membantu perusahaan untuk dapat membayar invoice kapan pun tanpa mengganggu arus kas perusahaan.

Setiap pembayaran invoice dengan kartu kredit ini, akan tercatat oleh sistem dan rekening bank. Invoice pembelian dan bukti pembayaran juga tersimpan dengan rapi dalam aplikasi, serta dapat diakses kapan pun. Hal ini dapat mempermudah pelaksanaan audit.

Tidak hanya mempermudah pelaksanaan audit, aplikasi bisnis OnlinePajak membantu mengoptimalkan proses bisnis. Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk panduan registrasi secara gratis dan cara menggunakan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Referensi

Wikipedia, Audit, 2024

Reading: 7 Istilah dalam Audit Keuangan yang Perlu Anda Ketahui