
Apa Itu Rekonsiliasi Bank?
Rekonsiliasi bank adalah proses yang dilakukan untuk mencocokan catatan transaksi kas dalam pembukuan perusahaan dengan data yang tercatat di laporan bank.Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kedua sumber informasi tersebut sesuai dan tidak ada perbedaan yang signifikan. Proses ini juga umumnya dilakukan setiap bulan setelah menerima laporan bank. Jadi, sangat penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat serta mencerminkan transaksi yang benar-benar terjadi.
Proses rekonsiliasi ini juga bisa membantu perusahaan dalam mendeteksi kesalahan, penyalahgunaan dana, atau transaksi yang belum tercatat.
Tujuan Lainnya Membuat Rekonsiliasi Bank
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan dari rekonsiliasi bank adalah untuk memastikan kedua sumber informasi keuangan sesuai. Nah, berikut ini tujuan lainnya dari rekonsiliasi bank:
- Mendeteksi Kesalahan: Lewat rekonsiliasi, kesalahan dalam proses pencatatan transaksi baik oleh bank atau perusahaan bisa segera ditemukan. Harapnnya, bila ada kesalahan yang ditemukan, dapat diperbaiki sesegera mungkin.
- Mencegah Penyalahgunaan Dana: Rekonsiliasi bank membantu dalam mendeteksi adanya transaksi yang tidak sah atau penyalahgunaan dana dalam perusahaan. Memastikan Akurasi Laporan Keuangan: Dengan mencocokkan data antara laporan bank dan pembukuan perusahaan, rekonsiliasi bank memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan sudah akurat.
- Memperbaiki Proses Pengelolaan Kas: Melalui rekonsiliasi bank yang rutin, perusahaan dapat memahami pola transaksi mereka dan mengelola arus kas lebih baik.
- Kepatuhan Pajak: Rekonsiliasi yang tepat dan tepat waktu juga mendukung perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajak, karena laporan keuangan yang sesuai dengan laporan bank sangat dibutuhkan saat audit pajak.
Masalah yang Biasa Ditemukan Saat Melakukan Rekonsiliasi Bank
Dalam melakukan rekonsiliasi bank, sering kali ditemukan beberapa masalah yang perlu diselesaikan, seperti:
- Perbedaan Saldo: Masalah yang seringkali muncul adalah perbedaan antara saldo yang tercatat di laporan bank yang tercatat dalam pembukuan perusahaan. Biasanya disebabkan karena beberapa hal, seperti transaksi yang belum tercatat atau saldo yang tercatat lebih dari 1 kali.
- Transaksi yang Tertunda: Terkadang, ada transaksi yang telah dicatat dalam pembukuan perusahaan namun belum tercatat oleh bank pada saat laporan bank dibuat. Penyebabnya bisa jadi karena waktu pemrosesan atau perbedaan waktu dalam pelaporan transaksi.
- Kesalahan Pencatatan oleh Bank: Meskipun masalah ini jarang sekali terjadi, namun bank juga bisa melakukan kesalahan dalam pencatatan transaksi yang perlu diklarifikasi.
- Transaksi yang Tidak Dikenal: Kadang juga ada transaksi yang sudah tercatat di laporan bank, namun tidak dikenali oleh perusahaan. Hal ini mungkin terjadi karena biaya layanan bank atau biaya lainnya yang belum tercatat dalam pembukuan perusahaan.
- Salah Transfer: Bisa jadi perusahaan mengirimkan dana lebih atau kurang dari yang seharusnya, namun mentransfer dana ke rekening yang salah. Hal ini harus segera ditindaklanjuti supaya tidak menyebabkan perbedaan saldo.
Cara Manual Membuat Rekonsiliasi Bank
Membuat rekonsiliasi bank dengan cara manual adalah proses yang melibatkan beberapa langkah, yakni mencocokan saldo kas perusahaan dengan saldo yang tercatat di laporan bank. Berikut ini langkah umum dan sederhana dalam membuat rekonsiliasi bank secara manual:
- Persiapkan Data yang Diperlukan:
- Laporan bank untuk periode yang ingin direkonsiliasi.
- Pembukuan kas perusahaan, yang mencatat semua transaksi kas yang telah terjadi.
- Laporan bank untuk periode yang ingin direkonsiliasi.
- Periksa Saldo Awal: Pastikan bahwa saldo awal pada laporan bank dan pembukuan perusahaan sesuai dengan saldo akhir yang tercatat pada laporan bulan sebelumnya. Jika ada perbedaan, pastikan penyebabnya ditemukan dan diperbaiki.
- Cocokkan Transaksi: Periksa setiap transaksi dalam laporan bank dan cocokkan dengan transaksi yang tercatat dalam pembukuan perusahaan. Tandai transaksi yang sudah cocok dan buat catatan tentang yang belum tercatat.
- Periksa Transaksi yang Belum Tercatat: Beberapa transaksi mungkin tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan tetapi sudah tercatat di bank, seperti biaya layanan bank atau setoran yang belum tercatat. Pastikan untuk menambahkannya dalam pembukuan perusahaan.
- Identifikasi dan Koreksi Perbedaan: Jika ditemukan perbedaan saldo antara laporan bank dan pembukuan perusahaan, identifikasi penyebabnya. Apakah ada transaksi yang belum tercatat? Apakah ada kesalahan pencatatan? Setelah ditemukan penyebabnya, lakukan koreksi yang diperlukan.
- Tandai dan Dokumentasikan Rekonsiliasi: Setelah seluruh transaksi dicocokkan dan koreksi dilakukan, pastikan untuk menandai bahwa rekonsiliasi sudah selesai. Dokumentasikan semua perubahan dan perbaikan yang dilakukan untuk referensi di masa depan.
Bicara soal rekonsiliasi dalam dunia keuangan bisnis di masa kini, tidak lepas dari kecanggihan yang tersedia. Dalam proses rekonsiliasi transaksi bisnis Anda perlu mengenal OnlinePajak sebagai aplikasi yang dapat Anda gunakan dalam membuat proses rekonsiliasi transaksi menjadi lebih efisien.
Kesimpulan
Rekonsiliasi bank adalah bagian penting dari manajemen keuangan perusahaan yang membantu memastikan bahwa catatan transaksi perusahaan sesuai dengan yang tercatat di laporan bank. Meskipun proses ini bisa dilakukan secara manual, penting untuk melakukannya dengan cermat dan teratur.
Dalam bisnis, proses rekonsiliasi transaksi juga tidak kalah pentingnya. Dalam mempermudah Anda melakukan transaksi bisnis hingga rekonsiliasinya, OnlinePajak menawarkan PajakSafe, sistem audit berbasis AI yang akan memeriksa satu per satu transaksi Anda untuk proses audit dan rekonsiliasi secara realtime.
Hubungi tim sales OnlinePajak untuk informasi lebih lengkap dan temukan solusi dari masalah bisnis dan perpajakan Anda. Mulai daftar sekarang dan rasakan kemudahan bertransaksi bisnis Anda di OnlinePajak