Resources / Blog / seputar invoice

Ini Cara Menghitung HPP untuk UMKM Makanan, Simak di Sini

Setiap bisnis yang melakukan penjualan barang dan jasa wajib menghitung harga pokok penjualan (hpp) agar dapat menentukan harga jual yang tepat sehingga mendapatkan untung. Tidak terkecuali bisnis makanan. Usaha yang bergerak di bidang F&B perlu menghitung hpp makanan dan minuman yang dijual. Bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan untuk makanan?

Cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) untuk UMKM makanan adalah salah satu topik yang sering ditanyakan oleh para pebisnis kuliner, terutama yang baru merintis atau skala UMKM. Sebab jika salah menentukan HPP, pengusaha dikhawatirkan tidak akan mendapatkan keuntungan dari penjualannya.

Sekilas Mengenai HPP

Harga pokok penjualan atau HPP adalah total pengeluaran dan beban yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. 

Dalam dunia akuntansi, harga pokok penjualan merupakan jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli, kemudian dikurangi jumlah persediaan akhir pada periode tertentu.

Penghitungan HPP akan berbeda pada jenis perusahaan, seperti penghitungan HPP perusahaan manufaktur akan berbeda dengan penghitungan HPP usaha makanan. Oleh karena itu, pada artikel ini, akan membahas lebih dalam mengenai cara menghitung HPP UMKM makanan. 

Cara Menghitung HPP UMKM Makanan

Secara garis besar, ada 6 hal yang perlu diperhitungkan pada saat mencari tahu HPP makanan:

  1. Biaya Bahan Baku

Pada UMKM makanan, biaya bahan baku merujuk pada biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku untuk produksi makanan. 

Jadi misalnya sebuah usaha kuliner menjual ayam goreng, pelaku usaha harus menghitung biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi ayam goreng. Biaya bahan baku makanan ini dihitung per porsi agar lebih akurat.

  1. Biaya Tenaga Kerja

Sesuai namanya, biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar karyawan yang terlibat dalam produksi makanan. Biaya ini harus mencakup gaji karyawan dan tunjangan sosial. 

Penghitungan gaji karyawan dapat mengikuti kesepatakan antara karyawan dengan pengusaha, seperti upah harian, upah mingguan, upah bulanan, atau upah sesuai kontrak. Jika ada bonus, pengusaha juga perlu memasukkan bonus ini ke dalam biaya tenaga kerja.

  1. Biaya Operasional Lainnya

Biaya operasional lainnya atau biaya overhead adalah biaya-biaya yang tidak terkait dengan produksi makanan, seperti biaya listrik, biaya sewa tempat, biaya peralatan kantor, dan sebagainya. Pelaku usaha dapat menambahkan penghitungan biaya overhead itu dan membaginya dengan jumlah makanan yang diproduksi dalam suatu periode.

  1. Total Biaya Produksi

Total biaya produksi merupakan penjumlahan dari total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya, yang terlibat dalam produksi makanan.

  1. Jumlah Makanan yang Diproduksi

Pelaku usaha kuliner makanan perlu menghitung jumlah makanan yang diproduksi dalam suatu periode. Contohnya, pelaku usaha makanan roti tawar, perlu menghitung jumlah roti yang dia produksi dalam 1 hari. 

  1. Hitung Harga Pokok Penjualan

Langkah terakhir, pelaku usaha menghitung harga pokok penjualan (HPP). Rumus penghitungan HPP usaha makanan adalah membagi total biaya produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Baca Juga: Harga Jual Sebagai DPP PPN

Cara Menghitung HPP UMKM Makanan

Berdasarkan poin-poin di atas, mari mencoba cara menghitung HPP UMKM makanan.

Misalnya, UMKM ABC menjual roti tawar, dengan produksi roti tawar sebanyak 300 per hari, dan rata-rata 10.000 roti tawar per hari. Rincian biaya produksi untuk satu bulan adalah:

Biaya bahan baku: Rp20.000.000

Biaya tenaga kerja: Rp20.000.000

Biaya overhead: Rp10.000.000

Total biaya produksi: Rp50.000.000

Maka, HPP UMKM ABC yang menjual roti tawar adalah:

HPP= Total biaya produksi/Jumlah produk yang dihasilkan

HPP= Rp50.000.000/10.000 roti tawar

HPP= Rp5.000/roti tawar

HPP UMKM ABC adalah Rp5.000 untuk satu roti tawar.

Setelah mendapatkan HPP, pelaku usaha dapat menentukan harga jual yang dapat mendatangkan keuntungan. Misalnya, UMKM ABC ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari HPP per roti tawar yang terjual. Maka, rumusnya adalah:

Harga jual= HPP per roti tawar+(HPP per roti X margin keuntungan)

Harga jual= Rp5.000+(Rp5.000 X 30%)

Harga jual= Rp5.000+Rp1.500

Harga jual= Rp6.500

Jadi, UMKM ABC dapat menjual roti tawarnya seharga Rp6.500.

Itulah cara menghitung HPP untuk UMKM makanan. Dengan menghitung HPP ini, pelaku usaha dapat menentukan harga jual yang tepat untuk mendapatkan keuntungan. 

Baca Juga: Ragam Cara Membuat Faktur Penjualan

Selain menentukan HPP yang tepat, pengusaha juga dapat memaksimalkan keuntungan dengan pembayaran invoice menggunakan kartu kredit. Metode pembayaran yang baru ini memberikan keleluasaan bagi pelaku usaha untuk dapat menjalankan bisnis tanpa terkendala modal usaha.

Dengan bayar invoice pakai kartu kredit, pengusaha dapat menikmati benefit seperti masa tenggang hingga 55 hari untuk pembayaran tagihan, membuat rekonsiliasi transaksi dengan mudah, hingga menikmati reward dari kartu kredit.

Bayar invoice dengan kartu kredit juga membantu memudahkan pembayaran ke lawan transaksi.Bagaimana cara membayar invoice dengan kartu kredit? Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi selengkapnya.

Reading: Ini Cara Menghitung HPP untuk UMKM Makanan, Simak di Sini