Membangun bisnis bukanlah suatu hal yang mudah, meskipun demikian jika dilihat saat ini banyak sekali jenis bisnis startup bermunculan. Startup didefinisikan sebagai perusahaan rintisan yang belum lama bergerak. Karena belum lama beroperasi, jenis perusahaan ini masih dalam proses pengembangan dan penelitian. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membangun perusahaan startup salah satunya lean startup.
Definisi Lean Startup
Lean startup merupakan perusahaan rintisan yang berfokus pada cepatnya proses penciptaan prototype agar dapat segera dilakukan pengujian langsung pada pengguna atau wakil dari target pasar. Apa saja fase-fase dan ketentuan yang ada dalam lean startup, simak selengkapnya dalam artikel ini.
Metode lean startup diciptakan oleh Eric Ries, dengan tujuan untuk meminimalisir risiko saat mendirikan sebuah startup. Menurut Eric Ries, lean startup merupakan metode yang berfokus pada cepatnya penciptaan prototype dengan tujuan pengujian asumsi. Ulasan dari pengguna digunakan untuk menggerakan setiap iterasi yang memungkinkan evolusi lebih cepat daripada proses tradisional.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko itu adalah:
- Menciptakan produk yang diminati pasar.
- Konsisten dalam belajar hal baru saat proses pengembangan produk
- Berani bereksperimen dalam bisnis.
Kunci dalam metode ini adalah kecepatan untuk mengkonfirmasi respon pengguna apakah fitur/solusi harus dilaksanakan atau tidak.
Ciri-Ciri Lean Startup
Ada beberapa ciri khas dari metode pengembangan bisnis startup ini, di antaranya:
- Produk dikembangkan berdasarkan masukan dari pengguna.
- Menggunakan Validated Learning untuk menentukan minat pelanggan (hasilkan hipotesis untuk mencapai tujuan startup, membangun produk dan membuktikan asumsi).
- Fokus pada eksperimen daripada rencana yang sudah dibuat.
- Fokus pada popularitas produk dan lifetime customer value.
Tahap Pengembangan Lean Startup
Selain memiliki ciri-ciri tertentu, lean startup juga memiliki tahapan pengembangan tertentu, seperti:
1) Market Validation
Market validation atau market development merupakan langkah awal untuk memastikan asumsi permasalahan/kebutuhan memang benar-benar terjadi di lingkungan target market kita.
Baca Juga: Manajemen Bisnis: Definisi, Fungsi dan Komponen yang Wajib Anda Ketahui
2) Product Validation
Tahapan ini merupakan langkah untuk memastikan bahwa rancangan yang dibangun menjadi solusi paling efektif untuk menjawab permasalahan yang ada di tahap “Market Validation”. Tahap ini juga dikenal sebagai Minimum Viable Product.
3) Business Validation
Pada tahap ini pihak pengembang usaha kembali memastikan apakah solusi dari permasalahan yang ada memang memiliki nilai bisnis. Di tahap ini pula ada penyesuaian model bisnis yang paling tepat untuk skema problem-solusi yang sudah valid. Nilai yang paling baik adalah jika sebuah solusi memiliki nilai ketahanan (sustainable) & pertumbuhan (growing). Artinya sebuah solusi dapat bertahan lama dan melakukan ekspansi untuk memicu pertumbuhan keuntungan sebuah bisnis.
Baca Juga: Pentingnya Study Kelayakan Bisnis Sebelum Memulai Usaha
Karakter Lean Startup
Dalam praktiknya, terdapat karakter leans startup yang cukup menonjol, yakni:
- Mengembangkan produk berdasarkan keinginan pelanggan.
- Menggunakan Validated Learning untuk menentukan minat pelanggan.
- Fokus pada metrik seperti popularitas produk dan lifetime customer value.
- Menggunakan MVP untuk menilai reaksi dari pelanggan terhadap produk yang dikembangkan.
- Lebih fokus pada eksperimen daripada berpegang pada rencana yang sudah dibuat.
Sedangkan, startup tradisional memiliki karakter sebagai berikut:
- Diawali dengan pembuatan rencana bisnis untuk beberapa tahun mendatang.
- Memiliki proyeksi keuangan yang jelas.
- Membuat produk secara rahasia di mana hanya karyawan dan investor saja yang mengetahui.
- Rencana bisnis digunakan untuk mendapatkan dana dari angel investor dan perusahaan venture capital.
Kesimpulan
Lean Startup merupakan sebuah metode yang biasa diterapkan dalam bisnis startup dimana para pemilik bisnis akan merilis contoh produk kepada pelanggan dan meminta pendapat mengenai produk bersangkutan. Jika hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dapat diputuskan apakah produk bersangkutan ini rilis atau tidak.
Dengan adanya metode ini diharapkan siklus penciptaan produk dapat berjalan lebih cepat serta meminimalisir sumber daya manusia dan waktu karena proses pengerjaannya benar-benar mengikuti kebutuhan dari target pengguna.
Selain memilih rancangan metode bisnis yang tepat untuk perusahaan Anda, pastikan untuk selalu mengelola keuangan dan perpajakan perusahaan Anda dengan baik.
Sebagai mitra resmi DJP, OnlinePajak memfasilitasi Anda untuk dapat melakukan pengelolaan pajak secara lebih efektif dan efisien. Simak di sini untuk mengetahui fitur-fitur OnlinePajak & kunjungi blog OnlinePajak untuk membaca artikel seputar keuangan dan pajak lainnya.