Jika Anda mencari tahu cara install e-Faktur serta bagaimana cara setting e-Faktur menjadi server client, maka Anda membuka artikel yang tepat. Artikel ini akan membahas cara install e-Faktur dan cara setting server client. Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Install e-Faktur
Aplikasi e-Faktur merupakan aplikasi perpajakan yang digunakan oleh wajib pajak untuk membantu membuat faktur pajak elektronik dan SPT Masa PPN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melakukan install aplikasi e-Faktur, wajib pajak atau Pengusaha Kena Pajak (PKP) perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti berikut ini:
- Pertimbangkan perangkat apa yang Anda gunakan untuk aplikasi e-Faktur. Hal ini perlu dilakukan agar aplikasi e-Faktur bisa berjalan sesuai dengan sistem operasi yang Anda gunakan. Sistem operasi yang bisa menggunakan aplikasi e-Faktur, di antaranya: Linux, Mac OS, dan Windows.
- Kapasitas penyimpanan perangkat yang Anda miliki. Pastikan perangkat yang Anda gunakan dapat menyimpan banyak database faktur pajak baik keluaran maupun masukan. Hal ini menjadi penting guna menghindari sesuatu yang tidak diharapkan di kemudian hari.
- Jaringan internet yang Anda gunakan sudah stabil atau belum. Hal yang sangat penting untuk Anda perhatikan adalah koneksi internet yang Anda gunakan saat melakukan install aplikasi e-Faktur. Jangan sampai karena jaringan internet yang tidak stabil, Anda harus secara berulang melakukan install sehingga membuang waktu Anda.
Cara Install e-Faktur
Setelah Anda download installer e-Faktur, maka selanjutnya Anda perlu melakukan ekstrak aplikasi di folder yang Anda mau. Setelah melakukan ekstrak, maka di dalam folder yang Anda ekstrak akan terdapat file berikut ini:
- EtaxInvoice
- EtaxInvoiceMain
- EtaxInvoiceUpd
- Folder lib
- Mem_config.bat
- Folder java
- EtaxInvoice
- ETaxInvoiceMain
- ETaxInvoiceUpd
Selanjutnya, silakan jalankan aplikasi dan pastikan internet Anda bekerja dengan baik. Biasanya, jika Anda baru menjalankannya untuk pertama kalinya, maka akan secara otomatis melakukan update. Ketika update secara otomatis terjadi, penting bagi Anda untuk memastikan Anda mendapatkan e-Faktur versi terbaru.
Selanjutnya, klik folder e-Faktur DJP dan klik juga ETaxInvoice.exe atau folder lainnya tempat Anda menyimpan ekstraksi yang sebelumnya. Saat ini, aplikasi akan melakukan update. Setelah update selesai, selanjutnya Anda akan diminta untuk melakukan restart aplikasi. Setelah selesai melakukan restart, aplikasi e-Faktur sudah bisa Anda gunakan.
Setting Server Client
Seperti yang sudah Anda ketahui, aplikasi e-Faktur ini memiliki kelebihan mekanisme client-server. Artinya, salah satu perangkat dapat bertindak sebagai server database, sedangkan server lain yang terinstall aplikasi e-Faktur, terhubung dengan perangkat yang bergerak atau bertindak sebagai server database tersebut.
Untuk menjadikan perangkat Anda sebagai server, maka hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah setting pada sisi server terlebih dahulu, yakni dengan cara:
- Login ke aplikasi e-Faktur.
- Pilih database yang akan Anda jadikan sebagai server.
- Klik Start Database Sebagai Server.
- Lakukan konfigurasi network server dan klik OK.
- Selanjutnya akan muncul pertanyaan apakah Anda terhubung dengan internet, maka klik Yes.
- Database sudah bisa dijalankan sebagai server.
Sedangkan pada sisi client, sebagai berikut:
- Pilih network database.
- Masukan IP address server, port, dan nama database yang sebelumnya sudah dijalankan sebagai server.
- Klik tombol connect.
- Pastikan koneksi ke database berhasil, kemudian klik Ok.
- Masukan username dan password e-Faktur dan klik tombol lanjut.
- Pastikan jenis network dan kesesuaian nama database.
Pada aplikasi e-Faktur versi 2.1, terdapat bugs mengenai mekanisme e-Faktur server client. Jadi, jika tidak terdapat folder ETaxInvoice (dalam folder DB) di sisi client, maka akan menimbulkan error. Jika terjadi seperti ini, maka Anda perlu menghubungi KPP tempat PKP terdaftar.