Resources / Blog / seputar invoice

5 Kesalahan Pencatatan dalam Rekonsiliasi Bank dan Cara Mengatasinya

Pada saat melakukan rekonsiliasi pencatatan bank, umumnya terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan terjadinya selisih data, seperti bunga bank yang tidak tercatat di buku besar perusahaan, atau adanya transaksi yang belum tercatat di rekening bank. Karena itu, perusahaan perlu membandingkan kedua catatan secara teliti dan rinci untuk menghindari selisih data keuangan.

Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank adalah kegiatan mencocokkan saldo kas di buku besar perusahaan dengan saldo kas di rekening bank perusahaan. Rekonsiliasi ini bertujuan untuk merapikan laporan keuangan perusahaan agar lebih akurat dalam menunjukkan setiap pengeluaran dan pendapatan pada suatu periode. 

Tidak hanya itu, rekonsiliasi rekening bank bertujuan untuk memeriksa ketelitian dalam setiap 

pencatatan rekening kas perusahaan dengan bank sehingga kedua belah pihak menjadi lebih transparan dalam informasi keuangan.

Baca Juga: Mengapa Harus Rekonsiliasi Bank? Ini Tujuan dan Prosedurnya

Kesalahan Pencatatan dalam Rekonsiliasi Bank

Pada saat mencocokkan data saldo kas di buku besar perusahaan dengan di rekening bank perusahaan, terkadang dapat terjadi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan timbulnya perbedaan nominal saldo. Beberapa kesalahan tersebut dapat berupa hal-hal berikut ini:

  1. Transaksi yang Belum Dicatat oleh Bank

Pada saat melakukan rekonsiliasi, terkadang ada beberapa transaksi pemindahan dana yang tidak ditemukan dalam rekening bank. Hal ini dapat terjadi karena adanya delay-time bank, misalnya transaksi terjadi pada pukul 00.00 atau tengah malam sehingga transaksi tersebut baru tercatat di rekening pada hari esok. Contoh lainnya, transaksi pemindahan dana antara 2 bank berbeda sehingga ada waktu tunggu yang menyebabkan aktivitas tersebut tidak tercatat oleh bank secara langsung.

Karena itu, perusahaan perlu memeriksa slip setoran dengan transaksi yang tertera pada rekening koran bank. Jika perlu, perusahaan harus melacak faktur maupun dokumen lain yang berkaitan dengan transaksi tersebut untuk memastikan kebenarannya.

  1. Penerimaan Pembayaran dari Lawan Transaksi yang Tidak Tercatat

Terkadang, terdapat transaksi pemasukan dana dari lawan transaksi yang tidak ada pada buku besar perusahaan. Hal ini dapat terjadi ketika lawan transaksi telah melakukan pembayaran, namun tidak ada konfirmasi kepada perusahaan sehingga tidak tercatat dalam saldo kas buku besar. 

Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dapat melakukan konfirmasi kepada lawan transaksi mengenai pembayaran tersebut untuk memastikan kebenaran transaksi.

  1. Biaya Administrasi atau Bunga Bank yang Terlewatkan

Saat melakukan transaksi melalui bank maupun lembaga keuangan lainnya, akan ada biaya administrasi atau bunga yang dikenakan. Biayan tambahan ini terkadang tidak tercatat dalam buku besar perusahaan sehingga pada saat melakukan rekonsiliasi bank, timbul selisih nominal kas. 

Pada saat ditemukan biaya tambahan yang dikenakan oleh bank, perusahaan dapat melakukan penyesuaian pada buku besar perusahaan.

  1. Cek yang Belum Dibayarkan

Perusahaan mencatat adanya cek yang diterbitkan namun tidak ada transaksi pembayaran oleh bank yang tercatat pada rekening perusahaan. Ini dapat terjadi ketika cek tersebut belum dicairkan atau cek tersebut hilang.

Perusahaan perlu mencari tahu status cek tersebut kepada pihak bank. Jika belum dibayarkan, perusahaan dapat mencari tahu penyebabnya. Namun jika penyelidikan cek menunjukkan adanya kemungkinan hilang, perusahaan perlu melaporkan kejadian ini kepada bank.

Baca Juga: Ini 6 Fungsi Rekening Koran yang Wajib Kamu Ketahui

  1. Data Transaksi Hilang

Pada saat pencocokkan data, ada transaksi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena dokumen pendukung tidak tersimpan dengan baik, misalnya invoice penjualan hilang atau rusak. Hal ini dapat terjadi karena pengelolaan transaksi masih dilakukan secara manual. Mulai dari pembuatan hingga pembayaran transaksi.

Perusahaan dapat mengatasi hal ini dengan menggunakan aplikasi bisnis yang dapat membantu pengelolaan transaksi bisnis, salah satunya OnlinePajak.

OnlinePajak memiliki sejumlah fitur dan layanan yang dapat mempermudah pengelolaan transaksi bisnis. Mulai dari membuat dan menerbitkan invoice, mengirimkannya langsung ke lawan transaksi dan menagih pembayarannya. Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat bayar invoice dengan kartu kredit. 

Bayar invoice dengan kartu kredit merupakan fitur yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kelancaran transaksi sekaligus menjaga arus kas perusahaan. Pembayaran dengan metode ini juga memberikan banyak manfaat pada perusahaan, seperti reward kartu kredit, cashback, hingga mileage.

Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk registrasi akun secara gratis dan panduan menggunakan fitur-fitur OnlinePajak.

Demikian pembahasan mengenai kesalahan pencatatan dalam rekonsiliasi bank, serta cara menanganinya.

Saldo kas pada buku besar dan pada rekening bank perusahaan harus dalam jumlah yang sama. Karena jika terjadi selisih atau perbedaan data, ada transaksi yang tidak tercatat dan hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 

Reading: 5 Kesalahan Pencatatan dalam Rekonsiliasi Bank dan Cara Mengatasinya