Tidak Siap Diaudit Karena Data Keuangan yang Berantakan
Industri manufaktur merupakan industri besar yang berfokus dalam pengolahan bahan baku menggunakan alat, mesin, dan tenaga kerja, menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang siap dijual ke distributor atau ke konsumen akhir.
Dalam bertransaksi, industri manufaktur menghadapi tantangan yang tidak jauh berbeda dengan industri lainnya, seperti:
- Sulitnya mengelola arus kas karena lawan transaksi atau distributor mengajukan syarat pembayaran yang berbeda-beda, seperti termin 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
- Lawan transaksi atau distributor tidak mau melakukan pembayaran sebelum menerima dan memeriksa barang yang dipesan. Hal ini memperpanjang siklus piutang usaha.
- Volume transaksi yang tinggi dengan lawan transaksi yang berbeda-beda, distributor maupun konsumen akhir.
- Mengganti supplier bahan baku ketika ada perubahan harga atau kualitas yang menyebabkan perubahan hasil produksi.
- Menghadapi kredit macet dari lawan transaksi yang kesulitan melakukan pembayaran invoice.
- Selalu terburu-buru dalam mengelola data karena tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan, menjadikan perusahaan tidak dalam keadaan yang siap diaudit.
Baca Juga: Strategi Manajemen Piutang di Bidang Manufaktur
Mengotomatisasi Penagihan Utang untuk Pengolahan Data Keuangan Lebih Baik
Salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia menghadapi tantangan bertransaksi seperti yang disebutkan di atas. Secara spesifik, perusahaan manufaktur ini kesulitan mengelola data keuangan karena proses transaksi dan penagihan utang berjalan manual sehingga perusahaan kesulitan menyiapkan data keuangan saat harus diaudit secara internal. Hal ini juga akan berdampak Ketika perusahaan harus menjalani audit eksternal.
Perusahaan manufaktur ini akhirnya memutuskan untuk menggunakan Fitur Permintaan Pembayaran dari OnlinePajak sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini. Fitur Permintaan Pembayaran OnlinePajak membantu perusahaan dalam mengotomatisasi pengelolaan piutang usaha dengan flow sebagai berikut:
- Perusahaan manufaktur menerbitkan dan mengirimkan invoice penjualan ke lawan transaksi di OnlinePajak.
- Pada saat akan melakukan penagihan, perusahaan mengakses menu fitur Permintaan Pembayaran dan memilih invoice yang ingin ditagihkan, kemudian mengirimkannya langsung ke lawan transaksi.
- Setelah lawan transaksi melakukan pembayaran, status invoice dalam sistem akan update secara otomatis tanpa perlu melakukan rekonsiliasi manual dengan rekening bank pada saat itu.
- Dalam tampilan yang sama, perusahaan dapat mensortir transaksi yang belum lunas dan sudah lunas hanya dengan 1-klik.
Melalui fitur Permintaan Pembayaran OnlinePajak ini, perusahaan manufaktur dapat mengelola data dengan lebih efisien dan lebih rapi sehingga pada saat membutuhkan data untuk laporan keuangan, perusahaan cukup melakukan penyesuaian data sesuai kebutuhan dan menyajikannya langsung ke pemangku kepentingan perusahaan.
Anda dapat daftar akun OnlinePajak sekarang untuk dapat menggunakan fitur Permintaan Pembayaran seperti perusahaan manufaktur ini.
Selain data yang selalu siap diaudit, perusahaan manufaktur juga mengalami peningkatan dalam beberapa aspek, di antaranya:
- Perusahaan dapat mengurangi risiko keterlambatan pembayaran karena fitur Permintaan Pembayaran memiliki Pengingat Pembayaran yang dikirimkan ke lawan transaksi sebelum tanggal jatuh tempo.
- Perusahaan manufaktur dapat meningkatkan penerimaan pembayaran atau pelunasan invoice karena dapat mempersingkat proses transaksi (pengiriman dan penagihan pembayaran).
- Perusahaan dapat mengelola data dengan lebih rapi, mengurangi risiko hilang atau rusaknya data karena disimpan secara manual.
- Perusahaan dapat memberikan kenyamanan pada lawan transaksi untuk melakukan pembayaran karena fitur dari OnlinePajak menyediakan pembayaran melalui kartu kredit atau virtual account.
- Meningkatkan akurasi data yang dikelola sehingga tidak ada lagi salah menghitung tagihan maupun salah menyajikan data keuangan.
- Meningkatkan kolaborasi antar-departemen sehingga proses transaksi berjalan lebih efisien
- Menjadikan proses rekonsiliasi data lebih efisien.
- Menghemat pengeluaran dalam penggunaan sistem karena pengelolaan invoice cukup menggunakan aplikasi bisnis terintegrasi OnlinePajak.
Baca Juga: Fitur Penagihan Hutang OnlinePajak: Meningkatkan Kesiapan Audit
Keunggulan Fitur Permintaan Pembayaran OnlinePajak
Fitur Permintaan Pembayaran OnlinePajak memiliki beberapa keunggulan yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola transaksi dan piutang usaha, di antaranya:
- Rekonsiliasi otomatis karena semua data saling terintegrasi, mulai dari rekonsiliasi transaksi yang sedang berjalan, rekonsiliasi pembayaran yang dilakukan oleh lawan transaksi, hingga rekonsiliasi antara data transaksi dan pajak usaha.
- Kolaborasi antar-departemen yang mudah karena adanya fitur Multi-user yang dapat diakses oleh berbagai departemen.
- Tersedia pembayaran dengan kartu kredit untuk lawan transaksi sehingga dapat melakukan pembayaran dengan lebih mudah.
- Adanya Checkout by OnlinePajak yang mana menampilkan rincian tagihan yang sebenar-benarnya secara transparan sehingga memperkecil risiko salah tagih ke lawan transaksi.
- Kemudahan pengumpulan bukti potong elektronik (e-Bupot) dari lawan transaksi jika ada invoice yang dikenakan PPh.
- Rekonsiliasi yang mudah, membantu dalam menyajikan data yang siap diaudit kapan saja.
Dengan memanfaatkan keunggulan ini, perusahaan manufaktur dapat mengatasi tantangan usaha dalam pengelolaan data serta piutang usaha, menjadikan perusahaan siap untuk diaudit ketika dibutuhkan.
Selain fitur Permintaan Pembayaran, ada banyak fitur lainnya yang dapat menjawab kebutuhan usaha. Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi selengkapnya.