Resources / Blog / seputar invoice

Chargeback adalah: Mekanisme Perlindungan Konsumen Digital

Di era digital ini, kemudahan dan keamanan bertransaksi menjadi faktor penting dalam menunjang aktivitas ekonomi. Salah satu metode pembayaran yang populer adalah penggunaan kartu kredit dan debit. Namun, di balik kemudahannya, terdapat pula potensi risiko yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah chargeback.

chargeback adalah

Definisi Chargeback adalah

Chargeback adalah proses pengembalian dana transaksi kartu kredit atau debit yang diinisiasi oleh pemegang kartu (cardholder) kepada bank penerbit kartu. Proses ini biasanya terjadi ketika cardholder merasa dirugikan atas transaksi yang dilakukan, seperti:

  • Transaksi tidak sah: Cardholder merasa tidak pernah melakukan transaksi, atau kartu dicuri dan digunakan untuk transaksi tanpa sepengetahuan cardholder.
  • Barang/jasa tidak diterima: Cardholder tidak menerima barang yang dibeli secara online, atau jasa yang dipesan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  • Barang/jasa tidak sesuai deskripsi: Barang yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi yang diberikan oleh penjual.
  • Penjual tidak menanggapi keluhan: Cardholder telah berusaha menyelesaikan masalah dengan penjual, namun tidak mendapatkan solusi yang memuaskan.

Proses Chargeback yang Panjang dan Berbelit

Proses chargeback biasanya dimulai dengan pengajuan dispute oleh cardholder kepada bank penerbit kartu. Bank kemudian akan menyelidiki kasus tersebut dengan meminta bukti dan informasi dari cardholder dan merchant. Jika bank memutuskan bahwa dispute cardholder valid, maka dana transaksi akan dikembalikan kepada cardholder dan didebet dari rekening merchant.

Merchant harus menanggapi dengan bukti-bukti pendukung, seperti:

  • Invoice
  • Resi pengiriman (jika barang fisik)
  • Bukti komunikasi dengan pembeli

Jika bank penerima merchant memutuskan bahwa sanggahan pembeli valid, merchant wajib mengembalikan dana. Namun, jika sanggahan ditolak, masalah dikembalikan ke jaringan pembayaran.

Setiap merchant memiliki batas maksimal chargeback yang ditentukan bank. Meskipun menggunakan 3D Secure, pengendalian chargeback tetap penting untuk menjaga reputasi bisnis.

Dampak Chargeback bagi Merchant

Dampak chargeback bagi merchant bisa sangat signifikan, antara lain:

  • Kehilangan dana: Merchant harus mengembalikan dana transaksi kepada cardholder, meskipun merchant mungkin sudah mengeluarkan biaya untuk produksi atau penyediaan barang/jasa.
  • Kerusakan reputasi: Chargeback dapat merusak reputasi merchant dan menurunkan kepercayaan konsumen.
  • Biaya administrasi: Merchant biasanya dikenai biaya administrasi oleh bank penerbit kartu untuk setiap chargeback.
  • Peningkatan risiko suspend akun: Jika merchant sering menerima chargeback, bank penerbit kartu dapat mensuspend akun merchant, sehingga merchant tidak dapat lagi menerima pembayaran dengan kartu kredit atau debit.

Kerugian Chargeback bagi Customer

Selain merchant, customer juga akan mengalami kerugian. Berikut beberapa kerugian chargeback yang akan dialami oleh customer:

  • Proses Lama: Proses chargeback bisa memakan waktu berminggu-minggu, membuat pembeli menunggu lama untuk mendapatkan uangnya kembali.
  • Bukti Kuat Diperlukan: Pembeli harus memiliki bukti kuat untuk memenangkan sengketa chargeback. Tanpa bukti yang cukup, uang mereka mungkin tidak dikembalikan.
  • Hubungan dengan Penjual Memburuk: Proses sengketa chargeback bisa membuat hubungan pembeli dan penjual menjadi tegang.

Tips Menghindari Chargeback

Berikut beberapa tips untuk menghindari chargeback:

  • Pastikan proses transaksi aman dan terverifikasi: Gunakan sistem pembayaran yang aman dan terpercaya, seperti 3D Secure.
  • Berikan deskripsi produk/jasa yang jelas dan akurat: Pastikan deskripsi produk/jasa yang Anda berikan di website atau platform online Anda jelas, akurat, dan sesuai dengan kenyataan.
  • Proses pesanan dengan cepat dan tepat: Kirimkan barang yang dipesan kepada cardholder sesegera mungkin dan sesuai dengan perjanjian.
  • Tanggapi keluhan cardholder dengan cepat dan profesional: Jika cardholder memiliki keluhan, tanggapi dengan cepat dan profesional untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
  • Simpan bukti transaksi: Simpan semua bukti transaksi, seperti faktur, resi pengiriman, dan komunikasi dengan cardholder, untuk berjaga-jaga jika terjadi dispute.

Memahami apa itu chargeback dan bagaimana cara menghindarinya sangat penting bagi merchant di era digital ini. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, merchant dapat meminimalkan risiko chargeback dan melindungi bisnis mereka.

Baca Juga: Metode Pembayaran Invoice Serta Term of Payments Untuk Bisnis

OnlinePajak kini hadir dengan fitur pembayaran invoice yang dapat membantu perusahaan di Indonesia. Dalam fitur ini, Anda dapat melakukan pembayaran invoice atau tagih invoice.

Anda dapat menggunakan aplikasi bisnis OnlinePajak untuk menerbitkan dan mengelola invoice transaksi bisnis Anda. Tidak hanya itu, sebagai mitra resmi DJP, Anda juga dapat menerbitkan faktur pajak secara langsung sehingga transaksi dapat berjalan dengan lebih lancar.

Selain mengelola invoice, OnlinePajak juga menawarkan solusi otomatisasi invoice dan penagihan untuk kelancaran transaksi bisnis. Solusi ini sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin meningkatkan proses bisnis.

OnlinePajak telah dipakai dan dipercaya oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia. Nikmati fitur dan solusi yang OnlinePajak tawarkan untuk bisnis Anda sekarang, hubungi sales OnlinePajak untuk informasi registrasi. 

Reading: Chargeback adalah: Mekanisme Perlindungan Konsumen Digital