Resources / Blog / seputar invoice

Penting, Ini Fungsi dan Cara Melakukan Forecasting Penjualan

Pengusaha dapat meningkatkan penjualan dengan melakukan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan forecasting penjualan. Cara ini memungkinkan pengusaha untuk memprediksi pergerakan penjualan dan menemukan peluang baru untuk bisnisnya di masa mendatang.

Forecasting Penjualan

Forecast adalah perkiraan. Dalam dunia bisnis, forecast identik dengan memperkirakan penjualan. Forecasting penjualan adalah proses memperhitungkan pendapatan di masa mendatang dengan cara memprediksi layanan atau jumlah produk dalam bisnis.

Berdasarkan definisi tersebut, perusahaan harus memprediksi jumlah unit produk atau layanan yang harus diproduksi dan harus terjual pada periode selanjutnya.

Dengan melakukan forecast penjualan, perusahaan dapat melakukan perencanaan dan menentukan keputusan pada saat menyusun anggaran, persediaan, serta strategi pemasaran produk.

Tidak hanya itu, fungsi lain forecast penjualan adalah sebagai berikut:

  • Membantu perusahaan dalam menetapkan target dan tujuan penjualan.
  • Memantau produktivitas penjualan di perusahaan.
  • Mengetahui informasi seputar penjualan yang dilakukan oleh kompetitor langsung.
  • Menjadi bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran dan penjualan yang digunakan.
  • Membantu perusahaan dalam menyusun rencana pengembangan strategi maupun produk.

Baca Juga: Forecasting Adalah? Prediksi Kesuksesan Bisnis Anda dengan Metode Ini

Metode Forecast Penjualan

Ada 2 metode yang dapat perusahaan tempuh untuk membuat forecast penjualan, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Metode kualitatif

Perusahaan menggunakan intuisi, emosi, pengalaman, serta pendidikan untuk dapat membuat forecast penjualan. Dalam metode kualitatif, ada 4 jenis pembagian:

  1. Survei pasar dengan cara wawancara konsumen atau meminta konsumen mengisi kuisioner yang disediakan perusahaan.
  2. Pendapat khusus dari tim internal perusahaan yang berhubungan dengan penjualan.
  3. Gabungan tim penjualan untuk mengetahui proyeksi tingkat sales pada masing-masing cabang.
  4. Metode delphi, yaitu menyederhanakan jawaban hasil survei.

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif menggunakan penghitungan yang sistematis, dan terbagi menjadi 2:

  1. Time series, yaitu metode yang menghubungkan variabel terikat (dependen) dengan variabel bebas (independen), dan menggunakan prediksi waktu.
  2. Metode sebab-akibat (klausa), yaitu melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Cara Membuat Prediksi Penjualan

Pengusaha dapat membuat prediksi penjualan dengan cara-cara berikut:

  1. Melakukan evaluasi tren sebelumnya, seperti melihat data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.
  2. Mengantisipasi tren pasar yang sedang update.
  3. Memantau pergerakan kompetitor.
  4. Melakukan perubahan dengan menggabungkan sejumlah data, seperti data konsumen, promosi, harga, distribusi, dan perubahan produk.
  5. Menyusun rencana bisnis secara rinci.

Baca Juga: Contoh Bisnis Plan Makanan untuk Pebisnis Pemula

Faktor dalam Forecasting Penjualan

Pengusaha dapat membuat prediksi penjualan di masa mendatang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi prediksi tersebut untuk berhasil atau tidak. Ada faktor internal dan faktor eksternal yanng harus diperhatikan:

Faktor Internal

  1. Perubahan kebijakan yang berpengaruh pada bisnis dan penjualan.
  2. Perubahan lokasi penjualan.
  3. Penambahan maupun pengurangan karyawan yang berdampak pada produksi barang maupun pengerjaan layanan.

Faktor Eksternal

  1. Kondisi ekonomi, baik kondisi ekonomi dalam negeri maupun secara global.
  2. Perubahan permintaan pasar terhadap produk atau layanan.
  3. Perubahan kompetisi.

Demikian pembahasan singkat mengenai forecasting penjualan. Dengan membuat forecast, pengusaha dapat meningkatkan penjualan dan menemukan peluang untuk dapat mengembangkan usaha.

Pada faktor yang memengaruhi forecasting penjualan, penggunaan teknologi untuk mengelola transaksi dan pajak dapat memengaruhi keberhasilan prediksi penjualan.

Sebab dengan mengotomatisasi pengelolaan transaksi dan pajak, perusahaan dapat memfokuskan energi pada pengembangan dan penjualan produk sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

Mengotomatisasi pengelolaan transaksi pun dapat menambah kelancaran proses transaksi antara pengusaha dengan supplier/konsumen akhir sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan penjualan.

Kelancaran proses transaksi dapat berupa bayar invoice dengan kartu kredit, atau buat dan tagih invoice secara praktis ke lawan transaksi.

Bayar invoice dengan kartu kredit ini membantu pengusaha untuk dapat membayar invoice dengan cepat, tepat waktu, tanpa mengganggu arus kas perusahaan.

Di sisi lain, perusahaan dapat buat dan tagih invoice ke lawan transaksi secara cepat sehingga meminimalisir terjadinya keterlambatan penerimaan pembayaran invoice.

Kedua layanan ini dapat pengusaha gunakan saat melakukan registrasi akun di aplikasi OnlinePajak. 

Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi pengelolaan transaksi yang lebih efisien.

Reading: Penting, Ini Fungsi dan Cara Melakukan Forecasting Penjualan