
Relaksasi Batas Waktu Setor & Lapor Pajak 2025
Sejak 1 Januari 2025, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) resmi mengimplementasikan sistem Coretax untuk meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan. Namun, dalam proses penyempurnaannya, banyak wajib pajak mengalami kendala teknis saat melakukan pembayaran dan pelaporan pajak. Akibatnya, banyak yang berisiko terkena sanksi administrasi akibat keterlambatan.
Memahami situasi yang dihadapi wajib pajak, DJP menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak KEP-67/PJ/2025 yang memberikan relaksasi dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi serta perpanjangan batas waktu setor dan lapor pajak bagi wajib pajak yang terdampak.
Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak
DJP menghapus sanksi administrasi bagi wajib pajak yang mengalami keterlambatan pembayaran dan pelaporan pajak akibat kendala teknis dari sistem Coretax. Sanksi administrasi yang dihapus meliputi:
- Denda atas keterlambatan pembayaran pajak
- Denda atas keterlambatan pelaporan SPT Masa dan SPT Tahunan
- Bunga keterlambatan setor pajak akibat kesalahan sistem
Dengan kebijakan ini, wajib pajak tidak perlu khawatir akan terkena sanksi apabila mengalami error sistem yang menghambat proses pembayaran dan pelaporan.
Adapun jenis pajak yang dihapuskan sanksi administrasinya adalah sebagai berikut:
Keterlambatan Pembayaran/Penyetoran:
- PPh Pasal 4 ayat (2), PPh 15, PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26 (Masa pajak Januari 2025)
- PPh Pasal 4 ayat (2) atas pengalihan hak tanah/bangunan (Masa pajak Desember 2024 dan Januari 2025)
- PPN dan PPnBM masa pajak Januari 2025
- Bea meterai yang dipungut pemungut (Masa pajak Desember 2024 dan Januari 2025)
Keterlambatan Penyampaian SPT:
- SPT Masa PPh 21/26 dan SPT Masa PPh Unifikasi (Masa pajak Januari-Maret 2025)
- SPT Masa PPN (Masa pajak Januari-Maret 2025)
- SPT Masa Bea Meterai (Masa pajak Desember 2024-Maret 2025)
- SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari pengalihan tanah/bangunan (Masa pajak Desember 2024-Maret 2025)
- SPT PPh ayat (2) atas usaha wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu dan PPh 25 (Masa pajak Januari-Maret 2025)
Cara Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak
Berdasarkan KEP-67/PJ/2025, DJP tidak akan menerbitkan surat tagihan pajak atas keterlambatan ini. Namun jika surat sudah telanjur terbit, kepala Kanwil DJP akan menghapus sanksi administratif secara jabatan.
Keputusan ini berlaku mulai 27 Februari 2025.
Baca Juga: e-Faktur Desktop Kembali Aktif: Buat Faktur Pajak Anda, Sekarang!
Perpanjangan Batas Waktu Setor dan Lapor Pajak 2025
Sebagai bentuk relaksasi tambahan, DJP juga memperpanjang batas waktu setor pajak dan lapor SPT untuk beberapa jenis pajak. Berikut rincian perpanjangan batas waktu setor dan lapor pajak 2025 akibat implementasi Coretax:
Batas Waktu Setor Pajak 2025
Jenis Pajak | Masa Pajak | Batas Akhir Setor Pajak |
PPh Pasal 4 (2) atas pengalihan hak atas tanah/bangunan | Desember 2024 | 31 Januari 2025 |
Januari 2025 | 28 Februari 2025 | |
Bea Meterai yang Dipungut Pemungut | Desember 2024 | 31 Januari 2025 |
Januari 2025 | 28 Februari 2025 | |
PPh Pasal 4 (2), PPh 15, PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26 | Januari 2025 | 28 Februari 2025 |
PPN & PPnBM | Januari 2025 | 10 Maret 2025 |
Batas Waktu Lapor SPT 2025
Jenis Pajak | Masa Pajak | Batas Akhir lapor Pajak |
PPh Pasal 4 (2) atas pengalihan hak atas tanah/bangunan | Januari 2025 | 28 Februari 2025 |
Februari 2025 | 31 Maret 2025 | |
Maret 2025 | 30 April 2025 | |
Bea Meterai yang Dipungut Pemungut | Desember 2024 | 31 Januari 2025 |
Januari 2025 | 28 Februari 2025 | |
Februari 2025 | 31 Maret 2025 | |
Maret 2025 | 30 April 2025 | |
PPh Pasal 4 (2), PPh 15, PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26 | Januari 2025 | 28 Februari 2025 |
Februari 2025 | 31 Maret 2025 | |
Maret 2025 | 30 April 2025 | |
PPN & PPnBM | Januari 2025 | 10 Maret 2025 |
Februari 2025 | 10 April 2025 | |
Maret 2025 | 10 Mei 2025 |
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai relaksasi perpajakan yang tertuang dalam KEP-67/PJ/2025. Dengan begitu, wajib pajak tidak perlu khawatir jika terjadi keterlambatan pembayaran atau pelaporan pajak karena menghadapi sistem error. Sebab, sistem error ini bukan karena wajib pajak melainkan karena implementasi Coretax yang belum sepenuhnya menyeluruh.
Meski ada relaksasi, DJP mengimbau agar wajib pajak tetap dapat melakukan bayar dan lapor pajak 2025 dengan tepat waktu.
Wajib pajak dapat menggunakan alternatif yang tersedia demi kelancaran menjalankan kepatuhan perpajakan. OnlinePajak selaku mitra resmi DJP menghadirkan layanan perpajakan online yang dapat mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan kepatuhan perpajakan.
Terdapat layanan buat ID Billing dan bayar pajak online, serta lapor pajak yang saling terintegrasi. Wajib pajak cukup membuat akun untuk mengakses layanan ini, daftar di sini.
Untuk informasi selengkapnya mengenai layanan dan solusi dari OnlinePajak untuk bisnis, hubungi sales OnlinePajak di sini.