Menjalankan sebuah bisnis dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, mulai dari aktivitas produksi, pemasaran, sampai dengan urusan pencatatan keuangan. Untuk yang terakhir merupakan salah satu hal yang vital karena diperlukan untuk mengetahui keluar masuk uang perusahaan serta pertanggungjawaban kepada investor. Karena itu diperlukan akuntansi biaya untuk mengetahui hal itu semua. Lalu, apa yang dimaksud dengan akuntansi biaya dan apa tujuannya? Simak di artikel ini.
Apa itu Akuntansi Biaya?
Ada banyak definisi para ahli yang menjelaskan apa itu akuntansi biaya. Menurut Rayburn, istilah ini meliputi aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, menganalisa, serta melaporkan segara unsur anggaran bisnis.
Schaum mendefinisikannya sebagai sebuah prosedur yang meliputi pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dari anggaran produksi baik berupa barang maupun jasa. Begitu pula penjelasan dari Carter dan Usry yang menjelaskannya sebagai bidang ilmu yang berfokus pada perhitungan biaya yang dilakukan untuk aktivitas perencanaan, pengendalian, perbaikan kualitas, efisiensi, dan pengambilan keputusan.
Sedangkan dalam halaman Wikipedia dijelaskan sebagai suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya di sini mengacu pada waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan dapat diukur dengan satuan mata uang.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika akuntansi biaya meliputi proses pencatatan keuangan yang membantu proses produksi sebuah perusahaan. Biasanya yang menerapkan hal ini adalah perusahaan dagang dan manufaktur karena adanya perhitungan rinci yang diperlukan untuk setiap biaya produksi.
Baca juga: Mengenal Rekapitulasi Jurnal dalam Siklus Akuntansi
Apa Tujuannya?
Ada beberapa faktor yang menjelaskan tujuan dari akuntansi biaya ini, di antaranya:
- Untuk mengetahui berbagai biaya pokok produksi sehingga bisa dilakukan perhitungan yang jelas dalam menentukan harga pokok suatu barang dan jasa.
- Untuk menentukan dengan jelas harga pokok sebuat barang dan jasa.
- Untuk mengetahui perencanaan terkait perencanaan biaya dan beban produksi.
- Untuk dijadikan dasar proses penyusunan anggaran yang lebih terperinci.
- Untuk pelaporan kepada investor guna mengetahui biaya keluar masuk sehingga bisa melakukan serangkaian biaya pengendalian.
Pengelompokkan Akuntansi Biaya dan Penerapannya dalam Bisnis
Akuntansi biaya dibagi ke dalam 4 pengelompokkan berdasarkan klasifikasi fungsi pokok, objek, biaya, dan pembebanan periode akuntansi. Mari kita bahas satu-persatu:
- Dilihat dari fungsi pokoknya, dibagi menjadi biaya produksi yang meliputi upah dan biaya bahan baku, biaya pemasaran yang diperlukan untuk promosi dan iklan, serta biaya administrasi umum untuk biaya overhead dan gaji.
- Dilihat dari objeknya, dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Untuk biaya langsung, cakupannya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan biaya produksi. Sedangkan untuk biaya tidak langsung mencakup biaya sewa gedung, penyusutan mesin, dan tarif listrik.
- Dilihat dari biaya untuk produksi, dibagi menjadi biaya tetap yang sifatnya tidak mengalami perubahan seperti gaji karyawan dan biaya tidak tetap yang sifatnya selalu dinamis mengikuti produksi seperti harga bahan baku dan tarif listrik.
- Yang terakhir dilihat dari pembebanan periode akuntansi, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan.
Baca juga: Audit Laporan Keuangan: Tahapan & Pentingnya dalam Pelaporan Pajak