Resources / Blog / Tentang Pajak

Mengenal Biaya Tetap Beserta Contoh & Cara Perhitungannya

Pengertian Biaya Tetap

Dalam konteks ekonomi, fixed cost atau biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Artinya tidak akan berubah sekalipun terjadi perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Fixed cost juga tidak terpengaruh atau terlepas dari perubahan dalam aktivitas bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan. 

Dasar dari fixed cost dalam ilmu akuntansi adalah jenis biaya yang sifatnya statis atau tidak berubah dan akan tetap dikeluarkan ketika tidak ada kegiatan atau proses produksi yang dilakukan maupun saat melakukan kegiatan lainnya yang banyak sekali pun. 

Contoh umum biaya yang tetap: 

  • Gaji Karyawan
  • Sewa Gedung
  • Biaya Cukai

Biaya-biaya tersebut harus selalu dibayar meski perusahaan tidak menghasilkan output barang/jasa apa pun. Nantinya pada saat penyusunan laporan, fixed cost akan dialokasikan pada bagian pengeluaran tidak langsung di laporan laba rugi yang berkaitan dengan laba operasi. 

Baca juga: Akuntansi Biaya: Serba-Serbi yang Perlu Anda Ketahui

2 Jenis Fixed Cost 

Ada beberapa jenis biaya yang sudah pasti atau tetap yang sebaiknya diketahui oleh para pengusaha. Terutama Anda yang saat ini sedang merintis usaha baru. Mari simak selengkapnya di bawah ini: 

1. Discretionary Fixed Cost

Discretionary fixed cost merupakan biaya kebijakan yang akan dikeluarkan tergantung pada kebijakan manajemen perusahaan. Biasanya kebijakan yang dicanangkan sifatnya jangka pendek dan dapat berubah sewaktu-waktu atau apabila adanya perubahan biaya di luar perkiraan manajemen. Contohnya: riset, pelatihan karyawan, iklan, dan sebagainya. 

2. Committed Fixed Cost

Committed fixed cost merupakan biaya yang tetap dan telah ditentukan, yang mana biaya yang dikeluarkan berguna untuk menjaga eksistensi suatu perusahaan. Hal ini biasanya tekait dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan, seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak pembangunan, biaya pajak lainnya, dan sebagainya. 

Sampai di sini dapat disimpulkan bahwa fixed cost merupakan biaya yang berkaitan dengan volume atau kapasitas. Karakteristik utamanya adalah bersifat tetap atau tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh periode maupun aktivitas tertentu. 

Perbedaan Umum Biaya yang Tetap dan Biaya Variabel

Terdapat beberapa poin dasar dan penting yang menjadi acuan perbedaan antara biaya yang tetap dan biaya variabel, seperti berikut ini: 

  • Biaya Satuan: Prinsipnya, semakin meningkat produksi per unitnya, semakin rendah fixed cost yang harus dikeluarkan, begitu pula sebaliknya. Sedangkan biaya variabel harus berbanding lurus dengan jumlah satuan atau unit yang diproduksi. 
  • Fokus Penilaian: Dalam fokus penilaian ini, biaya yang tetap dalam penilaiannya lebih ditentukan berdasarkan waktu. Semetara biaya variabel berdasarkan pada jumlah produksi. 
  • Kualitas Unit Produksi: Sesuai dengan prinsipnya, fixed cost jumlahnya tidak akan mengalami perubahan sekalipun kuantitas unitnya berubah. Sedangkan biaya variabel, jumlahnya dapat bervariasi sesuai dengan jumlah produksi unit. 
  • Waktu Pengeluaran: Dalam fixed cost, akan selalu dikeluarkan oleh pelaku usaha selama periode tertentu meski sedang tidak berlangsungnya kegiatan produksi. Sementara biaya variabel hanya dikeluarkan pada saat produksi berlangsung dan tidak perlu dikeluarkan ketika tidak ada kegiatan produksi. 
  • Komposisi Biaya: Fixed cost biasanya terdiri dari biaya overhead produksi, biaya administrasi, penjualan, hingga biaya distribusi. Sedangkan biaya variabel merupakan gabungan dari biaya bahan produksi, biaya material yang digunakan, biaya produksi, tenaga kerja, hingga biaya penjualan, dan distribusi yang tidak tetap. 

Baca Juga: Forecasting Adalah? Prediksi Kesuksesan Bisnis Anda dengan Metode Ini

Contoh Biaya Tetap 

Lalu, apa saja sih contoh biaya tetap secara umum? Terdapat 7 contoh fixed cost yang perlu Anda ketahui, di antaranya: 

  • Gaji.
  • Utilitas (Tagihan listrik, telepon, dll meski tidak semua utilitas termasuk biaya yang tetap).
  • Biaya sewa gedung/pabrik/kantor/toko.
  • Biaya penyusutan yang merupakan pembebanan bertahap dan sistematis terhadap biaya aset yang berwujud.
  • Asuransi.
  • Beban bunga yang merupakan biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. 
  • Pajak properti yang dikenakan atas aset yang dimiliki perusahaan. 

Rumus Penghitungan Biaya Tetap

Salah satu karakteristik dari Fixed cost adalah bila volumenya rendah maka fixed cost-nya tinggi, begitu pula sebaliknya. Berikut ini salah satu contoh sederhana menghitung biaya tetap.

Contoh: Sebuah gedung disewakan untuk dijadikan pabrik dengan biaya sewa sebesar Rp200.000.000/tahun. Pada awal tahun, produksi belum dimulai namun Anda tetap mengeluarkan biaya sewa tersebut.

Ketika mulai kegiatan produksi, Anda akan tetap membayar dengan jumlah yang sama. Bahkan ketika produksi semakin banyak pun, harga sewa pabrik Anda masih dengan angka yang sama. 

Rumusnya: Biaya sewa per tahun : jumlah unit yang diproduksi = Biaya sewa pabrik per unit. 

Biaya sewa per tahun Jumlah unit yang diproduksi Biaya sewa pabrik per unit
Rp200.000.000500Rp400.000
Rp200.000.0001000Rp200.000
Rp200.000.0002500Rp80.000

Itu dia ulasan tentang fixed cost yang perlu Anda ketahui. Ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang akuntansi, keuangan, dan pajak? Klik di sini! 

Reading: Mengenal Biaya Tetap Beserta Contoh & Cara Perhitungannya