Resources / Blog / Tentang Pajak

Apa Itu Bootstrapping? Para Pebisnis, Simak Penjelasannya di Sini!

Apa Itu Bootstrapping?

Bootstrapping adalah strategi pengembangan usaha yang mana sang pendiri atau pemilik dari usaha tersebut memilih untuk mengandalkan kekuatan internalnya. Cara ini merupakan upaya untuk membiayai bisnis kecil dengan membeli maupun menggunakan sumber daya atas biaya pemiliknya, tanpa harus berbagi ekuitas atau meminjam yang dalam jumlah yang besar dari pihak bank. 

Untuk dapat mengecap keberhasilan dalam pertumbuhan suatu bisnis, dibutuhkan strategi pengembangan yang kompeten. Dana yang tersedia pun perlu dialokasikan ke segmen paling vital dari model bisnis. Tentu hal ini memerlukan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan risiko yang harus dipertanggungjawabkan. 

Bisnis yang menggunakan bootstrapping ditandai dengan ketergantungan yang tinggi pada sumber pembiayaan internal, kartu kredit, hipotek, dan pinjaman. Artinya, bootstrapping ditandai dengan sumber pembiayaan yang terbatas. 

Baca Juga: 8 Jenis Investasi Populer di Indonesia & Hubungannya dengan Pajak

Alasan Memilih Metode Bootstrapping

Bootstrapping biasanya menjadi pilihan bagi para pengusaha baru atau pemula. Hal ini pun memungkinkan mereka untuk membuat perusahaan dan menarik para investor. Berikut ini alasan para pengusaha memilih model bootstrap:

  • Pelaku usaha kurang memiliki pengalaman dalam merumuskan rencana bisnisnya
  • Berusaha untuk tidak menghabiskan waktunya dalam mencari investor. 
  • Kurangnya keterampilan dalam melakukan promosi produk serta kotak dengan penyuplai. 
  • Belum mengetahui cara mengumpulkan pembiayaan. 
  • Mungkin tidak tertarik untuk berbagi pendapatan dengan investor. 

Tahapan Bootstrapping

Lalu, seperti apa tahapan dalam model bisnis bootstrapping? Mari simak ulasannya di bawah ini: 

1. Awal

Tahap awal, para pebisnis pemula biasanya akan memulai dengan sejumlah uang simpanan atau pinjaman/investasi yang berasal dari teman. Sebagai contoh, pebisnis tetap melakukan pekerjaan utamanya, namun disaat yang bersamaan, pebisnis pun memulai bisnis mereka melalui sumber dana yang disebutkan tadi. 

2. Mendapatkan Dana dari Klien

Ketika bisnis sudah mulai berjalan, maka dana untuk bisnis Anda mendapatkan tambahan yang berasal dari pelanggan. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menjaga bisnis tetap beroperasi dan pendanaan untuk pertumbuhan bisnisnya. 

3. Kredit

Pada tahap ini, pebisnis mengambil pinjaman atau mencari modal usaha untuk ekspansi. Tahapan ini akan melibatkan wirausahawan yang fokus pada pendanaan kegiatan tertentu, misalnya, penambahan staf, meningkatkan peralatan, dll. 

Baca Juga: Modal Ventura: Manfaat dan Tujuannya untuk Perusahaan

Kekurangan dan Kelebihannya

Dalam setiap model bisnis yang dipilih para pengusaha, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini, mari bahas tentang kelebihan dan kekurangan apa saja dari metode bootstrap ini.

Kelebihan Bootstrapping

  1. Pengusaha yang melakukan model bisnis ini akan mendapatkan pengalaman dari menggunakan uang pribadi dalam memulai bisnisnya. Dengan kata lain, apabila usahanya gagal, ia tidak akan kebingungan dalam melunasi pinjaman. Namun, bila berhasil, pelaku bisnis akan menghemat modal dan peluang menarik investor akan semakin besar. Bisnisnya pun dapat bekembang dan tumbuh ke level yang baru. 
  2. Pelaku bisnis berhak atas semua perkembangan dan ide yang ia gunakan selama pengembangan bisnisnya berlangsung. 
  3. Pebisnis pun lebih terbiasa untuk memecahkan masalahnya dengan hati-hati dan cukup baik dengan dana terbatas yang ia miliki. Biasanya ide pemecahan masalah akan lebih variatif dan kreatif. 
  4. Wirausaha dapat membuat keputusan secara mandiri, sehingga ia tidak bergantung pada instruksi dari investor, menciptakan sesuatu yang unik, menguji kemampuan, dan dapat mewujudkan impiannya sesuai dengan harapan tanpa banyak intervensi atau distraksi dari pihak lain. 
  5. Para bootstrapper biasanya akan sepenuhkan fokus pada aspek-aspek utama bisnis, seperti penjualan, pengembangan produk, dll. 
  6. Anda dapat menciptakan pondasi keuangan bisnis. Dengan begitu, bisnis Anda akan menarik para investor yang kebanyakan akan jauh lebih percaya diri apabila bisnis tersebut sudah dijamin dan telah menunjukkan janji dan komitmen pemilik. 
  7. Bisnisnya memiliki nilai tertentu yang baik melalui produk atau layanan yang disuguhkan. 

Baca Juga: Forecasting Adalah? Prediksi Kesuksesan Bisnis Anda dengan Metode Ini

Kekurangan Bootstrapping

  1. Meski begitu, bisnis dengan bootstrapping ini cenderung memiliki kesulitan apabila permintaan melebihi kemampuan perusahaan untuk menawarkan atau menghasilkan produk dan layanannya. 
  2. Karena dana datang dari pebisnis sendiri, maka hampir seluruh risiko keuangan ditanggungnya sendiri dan tidak membaginya dengan investor yang berinvestasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. 
  3. Modal yang terbatas dan kurangnya investasi. Dalam hal spesifikasi bootstrap, daya tarik investasi besar dan penerapan penuh ide seseorang bisa saja sangat sulit diwujudkan. 
  4. Mental yang kuat dibutuhkan pada saat menghadapi masalah yang tak terduga. Manajemen emosi dan stres yang baik sangat berguna bagi para pelaku usaha dengan bootstrap
  5. Mudah terjebak dalam zona nyaman merupakan salah satu kekurangan dari bootstrapping. Bila suatu usaha telah menunjukkan perkembangan, pelaku usaha dengan bootstrap ini akan cenderung mudah terjebak zona nyaman karena tidak adanya investor yang mendorong proses inovasi dan perkembangan usaha yang terus berjalan. Padahal inovasi yang terus menerus sangat dibutuhkan demi kelanjutan bisnis yang lebih besar. 

Tips Sukses Bootstrapping

Berikut ini hal-hal yang bisa dianggap cukup terbukti dalam membantu seorang pengusaha yang memulai bisnisnya dengan bootstrapping:

  • Laba bersih yang didapatkan, bisa diinvestasikan kembali agar dananya tetap berputar. 
  • Rencana bisnis yang matang sangat dibutuhkan guna membantu pengusaha mengatur segala hal. 
  • Ide bisnis baik jasa maupun produk harus berorientasi pada apa yang sangat dibutuhkan seseorang atau bahkan dapat menyelesaikan masalah seseorang. Bila tidak, maka tidak ada yang dijual, otomatis tidak ada target audiens. 
  • Carilah mentor atau pelaku bisnis yang telah sukses berbisnis sehingga Anda dapat mengikuti jejaknya. 
  • Memiliki banyak teman dengan berbagai bidang yang dapat mendukung bisnis Anda.

Itulah tadi seputar bootstrapping yang perlu Anda ketahui, terutama bagi Anda yang baru ingin memulai berbisnis dengan metode bootstrap ini. Memiliki usaha atau bisnis sendiri merupakan hal yang diimpikan banyak orang. Tidak bergantung pada orang lain, membuka lapangan pekerjaan, bekerja sesuai dengan cita-cita adalah hal yang sempurna untuk dijalankan. 

Namun, aspek lain dalam berbisnis tentu harus Anda pikirkan saat ingin memulai bisnis Anda. Seperti aspek perpajakan. Untuk dapat mengelola pajak badan dengan rapi, aman, dan akurat Anda membutuhkan tools yang mendukung. Salah satunya adalah aplikasi OnlinePajak. OnlinePajak merupakan aplikasi yang diawasi langsung oleh Direktorat Jenderal Pajak. 

Aplikasi ini berbasis web, sehingga dapat Anda gunakan kapan saja dan di mana saja. Anda pun dapat melakukan hitung otomatis pajak Anda, setor, dan lapor pajak hanya dalam satu aplikasi terpadu tersebut. Anda tertarik menggunakan OnlinePajak? Mulai sekarang pengalaman mudahnya kelola pajak, di sini! 

Reading: Apa Itu Bootstrapping? Para Pebisnis, Simak Penjelasannya di Sini!