Resources / Blog / Tentang Pajak

Capital Budgeting? Ini Pengertian, Manfaat, hingga Metode Analisisnya

Arti Capital Budgeting

Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek dan menentukan proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian lainnya adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembayaran dana yang mana dalam periode pengembalian dana tersebut sudah lebih dari satu tahun.

Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk biaya pembelian pada setiap aset tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat lainnya. Biasanya perusahaan juga membutuhkan promosi berupa iklan jangka panjang, proyek penelitian, dan pengembangan pun termasuk di dalam kategori investasi. 

Keputusan dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan penilaian akan situasi di masa yang akan datang. Sehingga perlu memikirkan hal-hal yang mungkin akan terjadi, baik karena faktor internal maupun eksternal. Nilai investasi pun harus dihitung sesuai dengan arus kas perusahaan dan merupakan keputusan yang paling tepat guna menghindari risiko kerugian atas nilai investasi tersebut. Secara umum, perusahaan akan membuat berbagai alternatif agar bisa berinvestasi dalam jangka panjang, seperti penambahan aset tetap. 

Capital budgeting dan keputusan keuangan tentu harus dilakukan secara terpisah. Apabila suatu investasi yang diajukan sudah ditentukan untuk bisa diterima, maka manajer keuangan selanjutnya memilih cara pembayangan yang paling tepat.

Baca Juga: Capital Expenditure: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Opex

Manfaat Capital Budgeting

Secara umum, manfaat dari capital budgeting adalah agar dapat mengetahui keperluan pendanaan secara lebih rinci. Hal itu karena dana yang terikat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir adanya over investment atau under investment. 

Manfaat lain yang tidak kalah penting dari capital budgeting adalah agar dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan. 

Baca Juga: Pentingnya Working Capital dalam Perusahaan dan Cara Menghitungnya

Metode Analisis

Dalam capital budgeting terdapat metode analisis yang dapat dilakukan sebelum membuat keputusan. Berikut ini beberapa metode analisis yang umum dilakukan oleh perusahaan.

1. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan salah satu metode analisis capital budgeting yang berguna agar dapat mengukur nilai profitabilitas rencana investasi proyek dengan menggunakan faktor nilai waktu dan juga keuangan. 

NPV adalah selisih antara present value yang diperoleh dari nilai investasi yang ditanamkan pada aset saat ini dari penerimaan arus kas yang masuk di masa yang akan datang. Yang perlu diingat, aturan dasar pada investasi adalah menerima proyek apabila nilai NPV nya di atas angka nol. Hal ini disebut sebagai NPV Rule. Para pajak sepakat bahwa ada kelebihan dan kelemahan pada penggunaan keuntungan pada metode ini. 

Selain pengaplikasiannya yang sederhana dan penggunaan nilai uang dalam menghitung nilai sesuai dengan arus kas membuat sebuah gambaran yang jelas tentang profitabilitas proyek yang lebih riil.

Baca Juga: Thin Capitalization & Kaitannya dengan Investasi serta Perpajakan

2. Internal Rate of Return (IRR)

Para ahli sepakat bahwa metode IRR merupakan suatu cara lain dalam mengevaluasi profitabilitas rencana investasi dengan cara menghitung nilai uang. IRR sendiri memiliki artian discount rate atau faktor pendiskontoan lain yang digunakan untuk mendiskonto seluruh cash inflows dan salvage value yang jelas menghasilkan banyak jumlah present value yang sama dalam jumlah investasi yang ada. 

Dengan kata lain, IRR mampu menggambarkan persentase keuntungan serealistis mungkin untuk bisa mendapatkan investasi barang atau modal proyek yang sudah direncanakan sebelumnya. 

Dalam IRR yang dicari adalah nilai discount rate yang bisa memberikan nilai NPV sama dengan nol. Bila penghitungan IRR lebih besar daripada cost of capital, maka return yang dihasilkan jelas akan lebih besar dari yang diharapkan. Dengan nilai return yang besar, maka kemungkinan besar proyek investasi yang direncanakan pun akan diterima.

Kelebihan dari IRR ini adalah dampak investasi yang akan terlihat secara jelas dalam suatu perhitungan. Mulai dari arus kas yang masuk, konsep time value of money, hingga risiko investasi yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Sedangkan kelemahannya, IRR menilai kebutuhan berdasarkan cost of capital, sehingga tidak dapat memberi hasil yang maksimal pada pemilihan proyek berupa rasio dan kurang mampu memberikan keputusan yang pasti dan tepat untuk proyek mutually exclusive.

Baca Juga: Pentingnya Financial Projection Bagi Anda yang Baru Memulai Bisnis

3. Profitability Index (PI)

Pengertian PI itu sendiri adalah rasio dari present value dan cash flow setelah dilakukan kegiatan investasi awal pada tahun ke 0 dengan jumlah investasi pada awal tahun ke 0. Sementara, jika nilai PI lebih kecil dari 1, maka proyek tersebut harus bisa ditolak. 

4. Discounted Payback Period (PP)

Metode ini berarti waktu yang dibutuhkan suatu proyek investasi untuk bisa mengembalikan semua dana yang sudah diinvestasikan dalam proyek yang dimaksud. Cara ini terbilang sederhana untuk melakukan evaluasi apakah pantas atau tidak proyek investasi dilakukan. 

Penghitungan yang digunakan cenderung cepat karena berdasarkan intuisi umum yang biasa digunakan dalam dunia bisnis. Proyek dengan nilai PP yang kecil, memungkinkan akan dipilih oleh perusahaan agar dapat dijalankan. Mengapa? Karena semakin kecil nilai PP, maka akan semakin kecil pula risiko yang dihadapi terkait kondisi yang tidak menentu di masa yang akan datang. 

Terkait pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arus kas perusahaan yang baik mampu mendukung capital budgeting dalam menjalankan rencana investasinya dengan maksimal. Dewasa ini, untuk bisa mendapatkan arus kas perusahaan yang baik, perusahaan lebih memilih untuk mempercayakan alur transaksi bisnisnya pada sebuah aplikasi pendukung. 

Aplikasi yang mampu membantu suatu perusahaan dalam mengoptimasi arus keuangan perusahaan serta kewajiban perpajakannya adalah OnlinePajak. OnlinePajak merupakan aplikasi berbasis website yang dapat digunakan di mana saja dan kapan saja. Fitur-fiturnya seperti pembuatan faktur komersial, faktur pajak, hingga mengirimkankan ke klien dalam hitungan detik mampu mengoptimalkan produktivitas kerja Anda. Penasaran ingin mencobanya? Klik di sini! 

Reading: Capital Budgeting? Ini Pengertian, Manfaat, hingga Metode Analisisnya