Pengertian Financial Projection
Financial projection merupakan rancangan proyek anggaran atau rancangan finansial saat ingin memulai suatu usaha atau bisnis. Secara umum, financial projection memberikan gambaran tentang sirkulasi keuangan sebuah perusahaan, termasuk prediksi tentang pengeluaran perusahaan, anggaran modal dan segala bentuk biaya atau rencana anggaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Jadi, segala hal yang menyangkut pembiayaan suatu usaha atau bisnis, akan dibuat atau direncanakan dalam satu proyek anggaran.
Mengapa Financial Projection Penting?
Sebagai pengusaha baru, rancangan keuangan merupakan hal pertama yang harus betul-betul diperhatikan. Perencanaan keuangan menjadi sangat krusial karena jika Anda tidak melakukan perencanaan atau sistem manajemen keuangan yang jelas, maka bisnis pun menjadi tidak terarah dan berisiko mengalami kebangkrutan.
Oleh karena itu, proyek anggaran atau data-data konkrit tentang keuangan perusahaan sangat penting guna menghindari hal-hal tersebut sebelum memulai suatu bisnis. Prediksi dana dan pengalokasian dana menjadi hal yang penting dalam kelangsungan sebuah bisnis.
Fungsi Financial Projection
Fungsi dari proyeksi finansial ini banyak sekali. Mari simak ulasannya di bawah ini:
1. Budgeting
Fungsi pertama dari financial projection adalah budgeting atau penganggaran. Melalui penganggaran yang tepat, perusahaan dapat merencanakan setiap pengeluaran yang akan dibuat setiap harinya, seperti logistik, SDM, pemasukan, pengeluaran, pajak, dan lain sebagainya. Saat membuat penganggaran, Anda bisa membuatnya dalam jangka waktu harian, bulanan, bahkan tahunan. Lebih detail tentu lebih baik.
2. Cash Flow Management (Manajemen Arus Kas)
Dalam financial projection, fungsi manajemen arus kas ini adalah agar Anda dapat mengetahui keadaan keuangan perusahaan sepanjang tahun. Kapan keuangan dalam keadaan baik atau kurang baik. Sehingga Anda dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang kurang mengenakan.
3. Alokasi Modal
Agar bisnis Anda berjalan dengan baik, Anda tentu harus mengetahui kemana modal yang Anda miliki terbagi. Alokasi modal adalah hal yang sangat penting untuk memulai bisnis.
Baca Juga: Manajemen Keuangan Perusahaan: 3 Hal yang Wajib Diperhatikan
4. Ketahui Nilai Perusahaan Anda
Mengetahui nilai perusahaan adalah hal penting lainnya. Mengapa? Ketika Anda menemui investor, Anda harus tahu terlebih dahulu nilai dari perusahaan Anda. Nilai perusahaan ini juga dapat Anda ketahui dengan memiliki financial projection.
5. Mengetahui Capital Expenditure (CAPEX) dan Modal Kerja.
Saat membangun bisnis, menentukan target setinggi-tingginya merupakan hal yang baik, akan tetapi Anda juga jangan lupa untuk memastikan bahwa kualitas perusahaan Anda. Ketahui CAPEX dan modal kerja Anda dalam satu tahun, bahkan tiga tahun mendatang.
6. Rasio
Sebagai pelaku bisnis pemula, ada 2 rasio yang perlu Anda perhatikan, yakni:
- Rasio vertikal atau rasio untung rugi. Seberapa besar rasio keuntungan terhadap omzet dan biaya marketing omzet. Jadi Anda bisa tahu planning selanjutnya untuk perusahaan Anda.
- Rasio horizontal. Rasio ini berguna untuk mengetahui pertumbuhan bisnis Anda dari tahun ke tahun. Sehingga, Anda dapat melihat perbandingan dari perkembangan dan pertumbuhan bisnis Anda.
Tujuan Financial Projection
Setelah mengetahui fungsinya, Anda juga perlu tahu apa tujuan membuat proyek anggaran. Berikut ini, 4 tujuan pembuatan financial projection:
- Tujuan utama membuat proyek anggaran adalah mengetahui kondisi bisnis Anda di masa depan sesuai dengan rencana bisnis yang sudah dibuat sejak awal.
- Untuk simulasi proyeksi anggaran bisnis dari rencana yang sudah dibuat.
- Anda dapat menerima pendanaan dari investor maupun lembaga keuangan apabila memiliki atau membuat proyek anggaran yang baik. Sehingga, investor juga dapat menganalisis persiapan bisnis yang akan Anda mulai.
- Tujuan lainnya dari pembuatan proyek anggaran ini adalah ekspansi bisnis agar bisnis Anda semakin luas dan berkembang.
Baca Juga: Manajemen Aset: Siklus & Manfaatnya Pada Perusahaan
Tahapan Membuat Financial Projection
Ada beberapa tahap yang perlu kamu perhatikan ketika ingin membuat financial projection. Berikut ini tahapan secara umumnya:
- Hitunglah dana awal yang dibutuhkan. Dana ini biasa disebut dengan start-up money. Yang dimaksud dengan dana awal adalah dana yang dibutuhkan dalam suatu financial projection yakni total seluruh dana yang disiapkan sebagai modal awal memulai suatu bisnis. Misal, dana-dana tersebut bersumber dari investor, donatur, kreditur, modal pribadi, dll.
- Kalkulasikan rencana atau prediksi dana yang sudah ada dengan dana yang akan Anda keluarkan. Selisihnya merupakan kebutuhan kekurangan dana perusahaan yang perlu Anda cari. Jika perlu, Anda isi secara detail seluruh kebutuhan perusahaan. Mulai dari anggaran gaji perbulan, penghitungan pajaknya, biaya hukum, biaya operasional, dll.
- Perkiraan penjualan juga perlu Anda masukan dalam proyeksi anggaran perusahaan.
Sebagai catatan, proyek anggaran ini merupakan gambaran secara umum pengelolaan keuangan perusahaan. Financial projection ini memiliki karakter yang memberikan gambaran serealistis mungkin untuk dicapai, sehingga bisnis yang akan Anda jalankan memiliki jaminan peluang untuk sukses.
Bagi perusahaan baru, biasanya gambaran proyek anggaran atau keuangan ini tidak terlalu menekankan pada konsep yang detail. Hanya saa gambaran umum yang penting dari kebutuhan perusahaan harus jelas. Sedangkan, bagi perusahaan yang berskala besar, biasanya dituntut untuk menggunakan financial projection sebagai acuan pelaksanaan bisnis yang lebih besar.
Kunci dari membuat financial projection adalah menghadirkan angka-angka yang proporsional dan realistis terhadap kebutuhan perusahaan Anda. Bisa dikatakan proyeksi keuangan ini sebagai proposal pengajuan yang harus disajikan dengan baik agar pihak yang akan memberikan dana tersebut yakin terhadap bisnis yang Anda jalankan.