Resources / Blog / Tentang e-Filing

Manajemen Aset: Siklus & Manfaatnya Pada Perusahaan

Manajemen aset atau asset management termasuk dalam salah satu pengelolaan dan siklus yang terjadi di suatu perusahaan. Apa fungsinya dalam bisnis? Apa saja tahapan di dalam siklus manajemen aset? Cari tahu selengkapnya dengan membaca artikel ini lebih lanjut.

Sekilas Tentang Aset

Sebelumnya, mari mengingat kembali definisi aset. Mengutip dari Wikipedia, aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Lebih lanjut lagi, aset adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan, seperti gedung atau bangunan.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 revisi tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut. 

Ada beberapa jenis aset atau aktiva yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

Kesemua jenis aset perlu perusahaan kelola dengan melaksanakan asset management yang akan dibahas pada paragraf selanjutnya.

Pengertian Manajemen Aset

Secara sederhana, manajemen aset adalah pengelolaan aset milik seseorang atau perusahaan secara efektif untuk mencapai tujuan. Lebih lanjut lagi, beberapa ahli menjabarkan lebih jelas mengenai manajemen aset.

  • Danylo dan Lemer (1999)

Manajemen aset adalah sebuah metodologi efisien dan mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai tujuan dan sasaran.

  • Hariyono (2007)

Manajemen aset adalah proses untuk mengelola permintaan dan akuisisi panduan, penggunaan dan penjualan aset untuk memanfaatkan potensi layanan, dan mengelola risiko dan biaya seumur hidup aset.

  • Gima Sugiama (2013)

Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen Aset

Ada beberapa tujuan dari pengelolaan aset perusahaan, di antaranya:

  • Memastikan status kepemilikan suatu aset;
  • Melakukan inventarisasi kekayaan dan masa pakai aset yang dimiliki;
  • Menjaga agar nilai aset tetap tinggi dan memiliki usia hidup yang panjang;
  • Memastikan suatu aset dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal;
  • Mencapai penggunaan dan pemanfaat aset secara optimal;
  • Meminimalisasi biaya selama usia suatu aset;
  • Sebagai keperluan untuk pengamanan aset; dan
  • Sebagai acuan dalam menyusun neraca dalam laporan akuntansi.

Siklus Manajemen Aset

Dalam mengelola aset suatu perusahaan, terdapat siklus yang harus dilakukan secara berurutan sehingga proses akhir manajemen dapat berfungsi secara maksimal. Berikut ini adalah tahapan siklus sesuai urutannya.

1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Ini merupakan langkah awal dan paling strategis dalam proses manajemen aset. Perencanaan kebutuhan aset harus dapat memberikan informasi mengenai tingkat kebutuhan perusahaan atas aset tetap (fixed asset) yang akan dikelola, baik pengelolaan jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan perencanaan ini, diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan menekan risiko kerugian perusahaan di masa depan. 

2. Pengadaan Aset

Tahap selanjutnya dalam siklus adalah pengadaan aset, yaitu serangkaian kegiatan untuk mendapatkan aset yang dilakukan baik oleh pihak internal perusahaan maupun oleh pihak luar yang ditunjuk sebagai penyedia aset bersangkutan.

3. Inventarisasi Aset

Pada tahap ini, perusahaan melakukan pendataan dan pencatatan aset berwujud maupun tidak berwujud dengan  memberikan kode aset dan menuliskan keterangan mengenai suatu aset, seperti lokasi aset, luas aset, harga perolehan aset, peruntukan aset, bukti kepemilikan aset, identitas penanggung jawab, dan spesifikasi aset. Selanjutnya, hasil data tersebut dilaporkan dan didokumentasikan pada suatu waktu tertentu untuk memperoleh data seluruh aset yang dimiliki. 

4. Legal Audit Aset

Dikenal juga dengan istilah uji tuntas hukum, ini merupakan tahap audit atau pemeriksaan mengenai status kepemilikan aset, sistem dan prosedur pengadaan, sistem dan alur pengalihan, serta mencari jika ada masalah hukum terkait aset dan menemukan solusi yang tepat.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Perusahaan menggunakan semua aset dalam proses bisnis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian, perusahaan juga melakukan pemeliharaan aset agar dapat berfungsi secara optimal. 

6. Penilaian Aset

Perusahaan menentukan nilai asetnya untuk mengetahui dengan jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang dialihkan maupun yang dihapuskan. 

7. Penghapusan dan Pengalihan Aset

Jika suatu aset tidak dapat dapat dimanfaatkan lagi, perusahaan akan memutuskan untuk menghapuskan aset dengan cara mengalihkannya atau memusnahkannya. Pengalihan aset adalah pemindahan hak dan/atau tanggung jawab dan wewenang aset pada divisi lain. Sedangkan pemusnahan aset adalah penghancuran aset untuk mengurangi aset yang dimiliki.

8. Pembaruan Aset

Pada sebagian aset yang dinilai tidak dapat bekerja dengan optimal, masih dapat diperbarui sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Karena itu, perusahaan melakukan proses pembaruan atau peremajaan aset sehingga dapat kembali bekerja secara optimal. 

Pentingnya Melakukan Asset Management

Dengan melakukan asset management beserta siklusnya, perusahaan dapat menjaga nilai aset yang dimiliki agar tetap stabil dan dapat meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun pencapaian tujuan. Perusahaan juga dapat meminimalisir risiko kerugian yang berasal dari kerusakan atau menurunnya nilai aset. 

Selain itu, pengelolaan aset ini membantu perusahaan dalam memantau jika asetnya mengalami penyusutan. Ketika terjadi penyusutan fungsi atau nilai suatu aset, tim terkait harus membuat laporan penyusutan aset yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk kemudian mempertimbangkan keputusan yang harus diambil.

Pengelolaan aset dapat mempermudah penyusunan anggaran perusahaan, seperti konstruksi, pembelian dan pemeliharaan barang. Dari anggaran ini, perusahaan juga dapat lebih berhati-hati dalam membuat keputusan pembelian aset baru demi menghemat biaya pengeluaran.

Manajemen aset selalu diiringi dengan manajemen risiko. Sebab perusahaan harus mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi di masa mendatang yang dapat mengancam asetnya. Dengan menjalankan manajemen aset, perusahaan juga dapat mengelola risiko yang dapat muncul di masa depan.

Pelaksanaan manajemen ini juga membantu meningkatkan keamanan atas aset yang dimiliki perusahaan, terlebih jika ada banyak aset yang harus dikelola.

Selain itu, manajemen aset juga mempermudah tim terkait dalam menyusun laporan keuangan, yang kemudian harus dilampirkan pada saat pelaporan SPT PPh Badan di akhir tahun pajak. Aset-aset yang ada juga memengaruhi penghitungan pajak penghasilan yang harus perusahaan laporkan di akhir tahun pajak. Untuk kemudahan lapor SPT PPh Tahunan Badan, Anda dapat menggunakan e-Filing dari OnlinePajak.

Kesimpulan

Manajemen aset merupakan salah satu pengelolaan yang wajib dilakukan perusahaan terhadap aset yang dimiliki. Pengelolaan ini membantu perusahaan dalam mencatat, memantau, menjaga, dan memelihara aset yang dimiliki. Pengelolaan aset ini juga membantu perusahaan dalam menyusun anggaran sehingga tidak terjadi pemborosan terkait pembelian aset berlebihan. Untuk melaksanakan manajemen ini, ada siklus yang harus dijalankan secara berurutan, yaitu: Perencanaan kebutuhan aset, pengadaan aset, inventarisasi aset, penilaian aset, legal audit aset, pengoperasian dan pemeliharaan aset, penilaian aset, penghapusan dan pengalihan aset, serta pembaruan aset.

Reading: Manajemen Aset: Siklus & Manfaatnya Pada Perusahaan