Resources / Blog / Tentang Pajak

Pengertian Transaksi Bisnis dan Pengaruhnya dalam Akuntansi

Transaksi bisnis, dalam akuntansi perusahaan, merupakan aktivitas yang dapat berdampak pada laporan keuangan. Apa saja yang termasuk ke dalam transaksi bisnis? Bagaimana sistem pencatatannya? Mari membahas secara lengkap di artikel ini.

Pengertian Transaksi Bisnis

Mengutip dari berbagai sumber, transaksi bisnis adalah kegiatan ekonomi dengan pihak ketiga yang dicatat dalam sistem akuntansi atau pembukuan perusahaan.

Transaksi bisnis, yang juga disebut sebagai transaksi keuangan, adalah segala kegiatan yang dapat diukur dalam bentuk moneter dan memengaruhi posisi keuangan atau operasi entitas bisnis. Transaksi ini berpengaruh pada aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya suatu perusahaan. Karena itu, penting untuk mencatatnya ke dalam pembukuan perusahaan.

Jenis Transaksi dalam Akuntansi Perusahaan

Transaksi keuangan ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan hubungan institusional, berdasarkan metode pembayarannya, dan berdasarkan tujuannya. 

Transaksi Berdasarkan Hubungan Institusional

Transaksi jenis ini terbagi menjadi dua, yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal.

  • Transaksi Internal

Transaksi ini terjadi tanpa melibatkan pihak di luar perusahaan atau tidak melibatkan pertukaran antara dua belah pihak. Namun, aktvitas transaksi ini dapat diukur secara moneter. 

Contohnya dapat berupa penyusutan aset tetap, pembayaran gaji karyawan, penghapusan piutang usaha, dan sebagainya. Transaksi ini tidak melibatkan dua belah pihak, namun penyusutan ini memengaruhi posisi keuangan perusahaan.

  • Transaksi Eksternal

Kebalikan dari transaksi internal, transaksi eksternal adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak dari luar perusahaan, seperti supplier, vendor, maupun konsumen.

Contoh transaksi eksternal berupa penjualan suatu barang kepada konsumen, pembayaran utang pada supplier, pembayaran sewa gedung, dan sebagainya.

Transaksi Berdasarkan Metode Pembayarannya

Berdasarkan metode pembayarannya, transaksi bisnis terbagi menjadi 3, di antaranya transaksi tunai, transaksi non tunai, dan transaksi kredit.

  • Transaksi Tunai

Transaksi ini terjadi ketika pembayaran diterima secara langsung secara tunai dan lunas. Contoh transaksi bisnis perusahaan secara tunai ini adalah penjualan langsung dengan konsumen, pembelian barang dengan pembayaran tunai, dan sebagainya.

  • Transaksi Non Tunai

Transaksi non tunai adalah transaksi yang terjadi bukan menggunakan uang fisik, melainkan menggunakan bentuk pembayaran seperti pembarayan melalui transfer bank atau pembayaran menggunakan cek.

  • Transaksi Kredit

Transaksi kredit adalah transaksi yang terjadi dengan uang tidak langsung berpindah pihak. Dengan kata lain, pembayaran akan diterima pada periode sesuai yang kesepakatan kedua belah pihak. Contoh transaksi kredit, perusahaan membeli 2 ton batu bara, dengan pembayaran 50% dari total invoice di muka, dan pelunasan pada 1 bulan berikutnya.

Baca Juga: Tunai hingga Dompet Elektronik, Ini Jenis Sistem Pembayaran yang Ada di Indonesia

Transaksi Berdasarkan Tujuan

Jenis transaksi yang terjadi dalam perusahaan adalah berdasarkan tujuannya. Transaksi ini terbagi menjadi tiga, di antaranya:

  • Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis merupakan segala bentuk kegiatan operasional perusahaan, seperti penjualan dan pembelian, sewa tanah dan bangunan, iklan, dan beban pengeluaran lainnya.

  • Transaksi Non Bisnis

Transaksi ini tidak melibatkan penjualan atau pembelian, contohnya berupa pemberian donasi kepada lembaga sosial.

  • Transaksi Pribadi

Transaksi pribadi merupakan transaksi yang dilakukan untuk keperluan pribadi.

Dokumen dan Bukti Transaksi Bisnis

Ketika suatu transaksi terjadi, umumnya didukung oleh dokumen atau bukti yang berisikan informasi transaksi, seperti nama pihak penjual dan pembeli, barang atau jasa yang dijual, total harga beserta pajaknya. 

Dokumen atau bukti transaksi bisni tersebut kemudian diserahkan kepada bagian keuangan atau akuntan untuk dicatat dalam jurnal perusahaan. Dengan begitu, akuntan perusahaan dapat membuat laporan keuangan yang rapi sehingga dapat menyajikan data yang akurat.

Apa saja dokumen atau bukti dari suatu transaksi? Beberapa di antaranya:

  • Faktur atau invoice
  • Kuitansi
  • Cek
  • Nota debit
  • Rekening koran
  • Bilyet giro

Penjelasan selengkapnya dapat dibaca dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Kenali Ragam Bukti Transaksi yang Berlaku di Indonesia

Baca Juga: 3 Jenis dan Contoh Invoice dalam Transaksi Bisnis, Apa Saja?

Pencatatan Transaksi Perusahaan dan Pengaruhnya

Setiap terjadi transaksi, perusahaan harus mencatatnya ke dalam jurnal atau buku besar. Hal ini diperlukan agar perusahaan tetap dapat melacak dan mengawasi arus kas, serta dapat membuat laporan keuangan yang rapi dan sistematis.

Pencatatan transaksi ini dapat dilakukan secara metode akuntansi berbasis kas atau dengan metode akuntansi berbasis akrual.

Metode Akuntansi Berbasis Kas

Metode pencatatan berbasis kas adalah metode pencatatan yang hanya mencatat transaksi jika ada penerimaan atau pengeluaran kas. Maka ketika ada transaksi penjualan yang berlangsung pada saat itu, namun uang pembayaran diterima pada bulan berikutnya, transaksi baru akan dicatat pada bulan berikutnya saat uang pembayaran diterima.

Metode Akuntansi Berbasis Akrual

Metode ini mencatat transaksi ketika terjadi, tanpa melihat penerimaan atau pengeluaran kas. Dengan kata lain, ketika perusahaan melakukan penjualan dengan pembayaran diterima pada bulan berikutnya, transaksi tersebut dicatat pada saat itu.

Transaksi yang dicatat ke dalam jurnal, akan memengaruhi saldo akun perusahaan. Jika terdapat penerimaan pendapatan, maka ada perubahan bertambahnya saldo kas. Jika terdapat pengeluaran biaya, ada perubahan berkurangnya saldo kas.

Perubahan-perubahan dalam akuntansi ini kemudian dilaporkan dalam laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan.

Kesimpulan

Transaksi bisnis perusahaan adalah segala kegiatan yang dapat diukur dalam bentuk moneter dan memengaruhi posisi keuangan usaha. Transaksi ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu transaksi berdasarkan hubungan institusional, transaksi berdasarkan metode pembayaran, dan transaksi berdasarkan tujuan.

Transaksi yang terjadi umumnya didukung oleh dokumen atau bukti, yang selanjutnya digunakan untuk pencatatan ke dalam jurnal atau buku besar perusahaan. Pencatatan tersebut akan memengaruhi posisi akun-akun yang terdapat dalam jurnal. Perubahan ini harus dilaporkan dalam laporan keuangan.

Dalam praktiknya, transaksi bisnis tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada kalanya transaksi terganggu karena siklus transaksi dalam perusahaan tidak berjalan dengan baik, seperti dokumen transaksi yang tidak diterima secara keseluruhan oleh bagian keuangan sehingga harus menyebabkan pembayaran tertunda. Di sisi lain, ada kalanya pembeli lambat dalam melakukan pembayaran karena tidak menerima invoice dari penjual sehingga penerimaan pendapatan terhambat. Dampak lebih jauh, hal ini dapat memengaruhi operasional dan perkembangan perusahaan.

Guna memperlancar transaksi bisnis, pelaku usaha dapat menggunakan aplikasi OnlinePajak. Sebagai mitra resmi DJP, OnlinePajak dapat membantu mengoptimasi proses bisnis, mempermudah kepatuhan pajak, dan memaksimalkan kas perusahaan. Bagaimana caranya?

Daftar sekarang untuk mempelajari lebih lanjut, klik di sini.

Reading: Pengertian Transaksi Bisnis dan Pengaruhnya dalam Akuntansi